Budaya yang kaya sudah pasti melatarbelakangi cara berpikir kita yang tentu dapat menumbuhkan percikan dinamika. Namun, Kembali lagi bukankah kita lahir dari rasa yang sama, dengan tujuan yang sama untuk lepas dari segala bentuk penindasan.Â
Kita lahir dari berbagai perspektif dan cara pandang, hanya dengan mengokohkan nilai Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Pancasila, kita kembali pada sejarah, bahwa negara ini berdiri dari banyak pikiran dan tenaga. Pendiri negeri ini bukanlah satu orang atau satu kelompok saja, bahkan ribuan nyawa telah banyak berkorban untuk mengibarkan Merah Putih di seluruh penjuru Nusantara.
Untuk mewujudkan kembalinya nilai-nilai murni Pancasila, rasa Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia menjadi kunci rasa bagi kita semua. Karena hanya dengan benar-benar berbuat adil secara fisik dan mental kita bisa meyakinkan, bahwa kita memang mewujudkan nilai murni keutuhan dari Ketuhanan, meninggikan tuntunan adab norma, menumbuhkan kegotongroyongan untuk saling menguatkan persaudaraan, saling mendengar dan menyatukan ide dan gagasan yang bukan lagi menunjukkan keangkuhan kelompok atau golongan semata.
Saatnya kita meyakini, kita masih mampu menjaga kemurnian Pancasila dalam setiap pergantian masa, bukan hanya di lisan dan slogan semata. Pancasila harus hidup dalam pemikiran segenap rakyat Indonesia, dan mengalir dalam setiap kelahiran generasi negeri kita tercinta. Pancasila bukan sekedar rumasan kata tanpa makna, tapi kalimat-kalimat sakti yang menjadi tonggak keutuhan bangsa. dan
mengokohkan bahwa kita memang lahir dari gagahnya Pancasila. Jadikan Pancasila jadi satu-satunya ideologi yang menjadi pemenang di pikiran dan jiwa setiap generasi.Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H