Mohon tunggu...
Dyah Ramalia Ismaya Dewi
Dyah Ramalia Ismaya Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Saya adalah seorang mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga semester 1 yang memiliki minat pada pengembangan diri, komunikasi, penelitian, dan promosi kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Gerakan Cegah (Gencah) DBD, Platform Solusi dari Peran Kesehatan Masyarakat sebagai Upaya Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue

18 September 2024   10:27 Diperbarui: 18 September 2024   10:34 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Klikdokter.com

Penyakit Demam Berdarah Dengue atau DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya infeksi virus DEN-1, DEN-2, DEN-3, atau DEN-4 yang menular melalui gigitan dari nyamuk Aedes aegyepti dan Aesdes albopictus yang sebelumnya sudah terinfeksi dengan virus dengue dari penderita penyakit DBD lainnya. Sudah banyak ditemukan kasus penyakit Demam Berdarah Dengue di Indonesia, hal ini juga disebabkan karena nyamuk Aedes aegyepti adalah penyebaran penyakit (vektor) DBD yang paling efektif terutama di lingkungan pemukiman penduduk dan daerah perkebunan ataupun semak-semak.


Di Indonesia, penyakit DBD pertama kali dicurigai di Surabaya pada tahun 1968. Namun, baru dikonfirmasi pasti melalui isolasi virus baru pada tahun 1970. Di Jakarta sendiri kasus DBD ini baru dilaporkan pada than 1969. Hingga saat ini, wabah penyakit DBD menjadi endemi di banyak kota besar, bahkan sejak tahun 1975 penyakit DBD ini mulai menyebar ke daerah pedesaan. Sejak tahun 1994, seluruh wilayah provinsi di Indonesia melaporkan terkait adanya kasus DBD dan juga laporan peningkatan kasus tersebut.


Kasus penyakit DBD ini harus mendapatkan perhatian serius dari semua pihak, dikarenakan jumlah kasus yang meningkat setiap tahunnya. Bahkan pada tahun 2024 ini Kementerian Kesehatn memberikan himbauan untuk waspada terhadap musim kemarau. Hingga minggu ke-17 tahun 2024, tercatat 88.593 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan 621 kasus kematian di Indonesia. Berdasarkan laporan, dari 456 kabupaten/kota di 34 provinsi, kematian akibat DBD terjadi di 174 kabupaten/kota di 28 provinsi. Hal ini juga disebabkan lingkungan masyarakat yang kurang bersih, serta kurangnya kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan dan pemberantasan sarang jentik di lingkungan masing-masing.


Dari peningkatan kasus DBD yang disebabkan oleh faktor tersebut tentu peran tenaga kesehatan masyarakat sangat berperan penting disini. Dan tidak hanya tenaga kesehatan masyarakat yang bisa bergerak mengatasi masalah ini, namun mahasiswa terutama mahasiswa kesehatan masyarakat sendiri diharapkan juga mampu memberikan solusi-solusi yang efektif terkait kasus DBD ini.
Sebagai upaya pencegahan penyebaran penyakit DBD ini, pihak terkait seperti tenaga kesehatan masyarakat dan mahasiswa kesehatan masyarakat dapat bekerja sama dengan seluruh stake holder di masyarakat seperti Kepala Desa, Kepala Lingkungan, RT atau RW di setiap daerah dengan diawali pemberian soialisasi GENCAH DBD (Gerakan Cegah Demam Berdarah Dengue) kepada masyarakat.


GENCAH DBD ini merupakan suatu rencana program dalam bentuk situs platform pelaporan terhadap aktivitas pencegahan penyakit DBD yang telah dilakukan. Program ini akan diawali dengan pemberian solusi tenaga kesehatan masyarakat kepada pemuda-pemudi di setiap daerah tentang cara penggunaan platform tersebut. Fungsi dari platform ini yaitu sebagai upaya pengawasan yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan masyarakat secara jarak jauh. Program GENCAH DBD ini akan mengajak pemuda atau pemudi setiap daerah untuk melakukan pelaporan wajib dan rutin setiap sebulan sekali, dengan memposting laporan berupa dokumentasi yang berisi waktu serta tanggal terbaru. Dokumentasi yang diposting berupa kegiatan pembersihan lingkungan sekitar terutama tempat yang dapat menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk. Dan kegiatan ini di wajibkan setiap sebulan sekali dan akan dilakukan pengecekan secara online oleh tenaga kesehatan masyarakat. Dan jika terdapat daerah yang tidak melakukan pemostingan dokumentasi maka tenaga kesehatan diharapkan dapat melakukan peninjauan langsung ke lokasi tersebut. Program GENCAH DBD ini sangat diharapkan agar bisa menjadi solusi upaya yang efektif agar kasus penyakit DBD disetiap daerah bisa menurun.


Kata Kunci.: DBD, Masyarakat, Pencegahan, Peningkatan, Platform.


DAFTAR PUSTAKA
Dr Genis Ginanjar. 2007. Apa Yang Dokter Anda Tidak Katakan Tentang Demam Berdarah. PT Mirzan Publika. https://books.google.co.id/books?id=dZTuoqhfWdMC&lpg=PA3&ots=l8RAMW4xgr&dq=demam%20berdarah&lr&hl=id&pg=PT7#v=onepage&q=demam%20berdarah&f=false [di akses pada 12 September 2024].

Asri Herawati. Dinda Febrianti. Doni Santoso. Fathir Brahmastha Arya Putra. Giovaldo Gabe Sitorus. Rosifatul Azmi Tasya. 2022. Analisis Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD). https://journals.prosciences.net/index.php/JPHE/article/view/91/47 [di akses pada 13 September 2024].

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun