Bakteri Salmonella adalah bakteri yang tergolong dalam suku Enterobacteriaceae. Pada umumnya bakteri Salmonella ini bersifat patogen karena dapat menyebabkan penyakit pada manusia, hewan piaraan atau ternak dan hewan air seperti ikan, udang dan kerang-kerangan. Menurut PELCZAT & REID (1958) berdasarkan patogenitasnya suku Enterobacteriaceae ada yang bersifat patogen dan apatogen.Â
Bakteri yang bersifat patogen ialah Salmonella dan Shigella, sedangkan yang apatogen ialah bakteri Klebsiella dan Proteus. Walaupun bakteri yang apatogen tidak menimbulkan penyakit, tetapi kadang-kadang dapat bersifat patogen apabila terjadi luka dalam jaringan tubuh manusia atau hewan sebagai hospesnya, sehingga bakteri akan menyebar ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah.
Salmonellosis adalah penyakit akibat infeksi bakteri Salmonella pada saluran usus. Penyakit Salmonellosis ini merupakan penyakit yang umum terjadi. Penyakit ini dapat menular melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri Salmonella. Penyakit ini sangat berhubungan dengan kondisi higienitas individu dan lingkungan. Bakteri Salmonella bisa menyerang siapa saja, terutama masyarakat yang berada di daerah endemis seperti di Indonesia.Â
Namun yang menjadi sasaran utama atau yang rentan terserang bakteri Salmonella yaitu bayi dan balita yang berusia dibawah 5 tahun ataupun usia lebih dari 65 tahun. Pada balita hal tersebut bisa terjadi disebabkan kurangnya asupan gizi yang baik terutama ASI pada balita, dan pada lansia dapat terjadi karena sistem kekebalan tubuh yang mulai melemah. Gejala dari penyakit Salmonellosis ini antara lain: diare, mual dan muntah, demam dan menggigil, keram perut, sakit kepala, dan terdapat darah dalam tinja. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella disebut salmonellosis, yaitu infeksi bakteri yang timbul dikarenakan tertelannya sel-sel Salmonella yang masih hidup.
Tentu dari penyebab tersebut muncul berbagai permasalahan di lingkungan masyarakat, terutama seperti di Panti Asuhan dan juga Panti Jompo. Balita dan lansia bisa dengan mudah terjangkit penyakit Salmonellosis karena buruknya kualitas makanan dan minuman yang dikonsumsi. Oleh karena itu, sebagai langkah pencegahan penyebaran penyakit Salmonellosis ini tentu diperlukan adanya kerja sama dengan pihak Panti Asuhan ataupun Panti Jompo.Â
Mengangkat permasalahan tersebut diperlukan program kerja sebagai suatu tindak pembiasaan dan pemberian hak secara baik kepada seluruh balita maupun lansia di Panti Asuhan dan Panti Jompo. Sebagai upaya pencegahan, penting bagi pemerintah atau dinas keshatan untuk melakukan peninjauan langsung terhadap Panti Asuhan dan Panti Jompo. Pemerintah diharapkan dapat memberikan edukasi langsung kepada pihak Panti dibeberapa daerah, serta memberikan penyuluhan upaya untuk pencegahan Salmonellosis. Beberapa upaya tersebut antara lain menjaga kebersihan fasilitas yang digunakan untuk konsumsi, menggunakan bahan makanan yang higienis dan kualitas baik.
Referensi :
BEBERAPA CATATAN TENTANG BAKTERI SALMONELLA, oleh Djoko Hadi Kunarso https://karya.brin.go.id/id/eprint/23814/1/oseana_xii%284%2979-90.pdf
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H