GAMBARAN DIRI SEBAGAI GURU PENGGERAK DI MASA DEPANÂ
Salam dan Bahagia
Saya, Dyah Puranti, Calon Guru Penggerak Angkatan 8, SDN 2 Purbalingga Lor, Purbalingga, Jawa Tengah
Ki Hadjar Dewantara (Dasar-dasar Pendidikan:1936), menyampaikan bahwa: "Maksud pendidikan itu adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia, maupun anggota masyarakat." Guru Penggerak akan menjadi penuntun bagi dirinya sendiri, murid-murid, rekan sejawat, dan lingkungan sekolah.
Guru Penggerak diharapkan mampu memimpin dan menggerakkan perubahan di sekolah. Sebagai pemimpin perubahan, Guru Penggerak diharapkan mampu berlatih dan mulai mengadopsi kebiasaan "berpikir sistem" sebagai pendekatan holistik. Setiap perubahan membutuhkan keselarasan dan koherensi. Dalam perubahan akan terjadi penerimaan dan penolakan. Untuk itulah Guru Penggerak harus mampu menyelaraskan perbedaan-perbedaan yang terjadi baik di kelas maupun di sekolah.
Ada 5 kategori kompetensi yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin di lingkungan sekolah, yaitu :
- Menjadi Pemimpin Pembelajaran  : Guru Penggerak diharapkan mampu memberikan semangat dan antusiasme baik di kelas, sekolah, maupun lingkungan masyarakat. Sebagai pamong yang melaksanakan filosofi Ki Hadjar Dewantara dalam melaksanakan Ing Ngarso Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.
- Menjadi Coach Bagi Guru Lain : Guru Penggerak dituntut untuk memberdayakan dirinya melalui refleksi atas pengalaman praktik-praktik profesionalnya, dan menuntun rekan sejawatnya itu untuk menelaah proses belajar mereka sendiri. Sebagai coach Guru Penggerak juga harus lincah berpindah-pindah dari pemikiran pengembangan rekan sejawat pada level individu dan level anggota komunitas pendidik di sekolah.
- Mendorong Kolaborasi secara Sederhana : Guru Penggerak harus mampu menggali potensi positif rekan yang lain dengan cara berdialog antar guru, dan pemangku kepentingan baik di dalam maupun di luar sekolah demi meningkatkan kualitas pembelajaran bagi murid.
- Mewujudkan Kepemimpinan Murid (Student Agency) : Guru Penggerak diharapkan mengambil peran untuk mewujudkan kepemimpinan murid dalam pengalaman belajarnya sehingga murid merasa kompeten, mandiri, dicintai, dan memiliki kepercayaan diri serta determinasi untuk mencapai segala yang mereka cita-citakan dan menuntun murid untuk belajar merdeka dalam merdeka belajar.
- Menggerakkan Komunitas Praktisi : Guru Penggerak diharapkan dapat mengambil peran untuk menggerakkan komunitas praktisi, menumbuhkan budaya belajar kolaboratif atau komunitas belajar profesional bersama para rekan guru di sekolah maupun wilayahnya.
Selain 5 kompetensi yang tersebut di atas, Guru Penggerak harus melaksanakan proses pembelajaran sesuai nilai-nilai sebagai berikut:
- Berpihak pada Murid : Guru Penggerak selalu bergerak dengan mengutamakan kepentingan murid. Murid adalah pusat pergerakannya, seperti layaknya matahari sebagai pusat tata surya. Kegiatan yang saya lakukan di kelas yaitu : (1) Membuat suasana belajar di kelas menyenangkan dengan melakukan brainstrorming, game atau permainan di awal, di tengah dan di akhir pembelajaran, (2) Memberikan kesempatan kepada murid untuk menyampaikan pernyataan, pertanyaan, ide dan pendapat, (3) Berdiskusi dengan murid untuk memahami karakter masing-masing. Murid dapat memilih pembelajarannya dengan cara mengumpulkan tugas berupa tulisan atau gambar, (4) Murid dapat belajar secara individu dan kelompok, berdiskusi, memecahkan masalah dalam kegiatan circle time, dan menjawab pertanyaan baik secara lisan maupun tulisan, (5)Melaksanakan kegiatan tutor sebaya dan penyusunan portofolio.
- Mandiri : Nilai Mandiri ini, secara sederhana menggambarkan semangat Guru Penggerak untuk terus belajar sepanjang hayat. Kegiatan yang saya lakukan yaitu : (1) Memiliki rasa percaya diri, rasa tanggung jawab yang besar terhadap segala tugas yang diberikan, (2) Mengikuti Pendidikan dan Latihan terkait ilmu pedagogi di LMS sebagai Calon Guru Penggerak Angkatan 8 dan LMS pada SIM PKB Guru Belajar dan Berbagi yang disediakan oleh Kemendikbudristek, (3) Mempelajari dan membuat program pembelajaran berbasis teknologi melalui canva, youtube, google slide, quizziz, dan yang lainnya, (4) Memiliki pola pikir terbuka untuk menerima masukan dari murid, rekan sejawat, kepala sekolah, wali murid, pemangku kebijakan, agar pembelajaran dapat berlangsung dengan baik, (5) Melatih public speaking agar dapat berbicara di depan umum dengan percaya diri.
- Reflektif : Guru Penggerak senantiasa memaknai pengalaman yang terjadi di sekelilingnya, baik yang terjadi pada diri sendiri maupun pihak lain secara positif -- apresiatif - produktif. Guru Penggerak memanfaatkan pengalaman-pengalaman tersebut sebagai pembelajaran untuk menuntun dirinya, murid, dan sesama dalam menangkap pembelajaran positif, sehingga mampu menjalankan perannya dari waktu ke waktu. Kegiatan yang saya lakukan yaitu : (1) Mengulas materi pembelajaran yang telah diberikan kepada murid baik secara lisan maupun tulisan, (2) Terus menerus memikirkan, mengevaluasi dan merencanakan apa yang telah, sedang, dan akan dikerjakannya di dalam kelas, (3) Menulis jurnal dan refleksi diri agar dapat memperbaiki diri dalam pembelajaran, (4) Mengawali kegiatan di kelas dengan semangat, kegembiraan, dan menanamkan nilai-nilai positif dalam diri dan murid, (5) Menghargai usaha murid, sekali pun hasil yang diberikan tidak sesuai harapan dan terus menyemangati murid untuk dapat bertumbuh hingga mampu memperbaiki kekeliruan mereka saat menyelesaikan tugas-tugas di waktu sebelumnya.
- Kolaboratif : Guru Penggerak yang menjiwai nilai kolaboratif mampu membangun rasa saling percaya dan saling menghargai, serta mengakui dan mengelola kekuatan serta perbedaan peran tiap pemangku kepentingan di sekolah, sehingga tumbuh semangat saling mengisi, saling melengkapi. Kegiatan yang saya lakukan yaitu : (1) Menjadi pemimpin pembelajaran yang melaksanakan tugas sebagai fasilitator, (2) Menekankan prinsip gotong royong dalam kegiatan di kelas dan di sekolah, (3) Menciptakan hubungan dan komunikasi yang harmonis dengan seluruh warga sekolah, (4) Membentuk paguyuban orang tua siswa, agar dapat membuka komunikasi antara guru dan wali murid, (5) Berdiskusi dengan rekan sejawat baik dalam forum guru pararel dan Kelompok Kerja Guru untuk meningkatkan proses pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.Â
- Inovatif : Guru Penggerak mampu senantiasa memunculkan gagasan segar dan tepat guna, pantang menyerah serta jeli melihat peluang/potensi yang ada di sekitarnya untuk mendukung dan meningkatkan kualitas pembelajaran murid. Kegiatan yang saya lakukan yaitu : (1) Membuat aplikasi pembelajaran yang menarik perhatian siswa melalui video dan portofolio, (2) Mengajak murid dan guru untuk gemar membaca dan menulis dengan memberdayakan gerakan literasi sekolah, (3) Bercerita melalui kegiatan literasi novel kelas yang dibacakan setiap hari kurang lebih 15 menit sebagai tujuan penanaman nilai-nilai budi pekerti, (5) Mengadakan festival seni perpustakaan dalam rangka Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2023.
Keteladanan Guru Penggerak akan terlihat dari murid-murid yang memiliki profil pelajar Pancasila, yang dijabarkan sebagai berikut :
- Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia : Murid mengamalkan nilai-nilai agama dan kepercayaannya sebagai bentuk religiusitasnya, percaya dan menghayati keberadaan Tuhan serta memperdalam ajaran agamanya yang tercermin dalam perilakunya sehari-hari sebagai bentuk penerapan pemahaman terhadap ajaran agamanya.
- Berkebhinekaan Global : Murid merupakan seorang murid yang berbudaya, memiliki identitas diri yang matang, mampu menunjukkan dirinya sebagai representasi budaya luhur bangsanya, serta terbuka terhadap keberagaman budaya daerah, nasional, global.
- Gotong Royong : Murid mampu berkolaborasi dengan orang lain dan secara proaktif mengupayakan pencapaian kesejahteraan dan kebahagiaan orang-orang yang ada dalam masyarakatnya.
- Mandiri : Murid mempunyai prakarsa atas pengembangan diri dan prestasinya dan didasari pada pengenalan kekuatan serta keterbatasan dirinya serta situasi yang dihadapi, dan bertanggung jawab atas proses dan hasilnya.Â
- Bernalar Kritis : Murid mampu menggunakan kemampuan nalar dirinya untuk memproses informasi, mengevaluasinya, hingga menghasilkan keputusan yang tepat untuk mengatasi berbagai persoalan yang dihadapinya.
- Kreatif : Murid mampu memodifikasi, menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak untuk mengatasi berbagai persoalan baik untuk dirinya sendiri ataupun untuk lingkungan di sekitar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI