Mohon tunggu...
Dyah PramudyaSari
Dyah PramudyaSari Mohon Tunggu... Membaca adalah jendela dunia

It's me

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Memilih Teman dalam Bergaul

15 Desember 2020   10:18 Diperbarui: 15 Desember 2020   10:24 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teman adalah salah satu sosok yang paling berpengaruh dalam kehidupan seseorang. Jika seseorang berteman dengan orang yang baik, maka menjadi baiklah ia. Begitu pun sebaliknya, jika ia berteman dengan orang yang kurang baik, maka menjadi kurang baik jugalah ia. 

Dalam konsep Narapidana Perempuan dalam Pasal 27 UUD NRI 1945 tercantum persamaan kedudukan di depan hukum, aturan ini menimbulkan suatu konsekuensi bahwa Negara di dalam memenuhi hak-hak warga Negara dan tidak boleh adanya perlakuan diskriminatif terhadap pelaksanaannya. Bukan perlakuan yang sama dalam artian benar-benar memperlakukan sama, tapi bagaimana terhadap pemenuhan hak-hak warga negara.bNegara tetap memperhatikan kekhususan serta proporsionalitas didalamnya, apa yang menjadi hal-hal yang fundamental dibutuhkan menjadi faktor yang haruslah ditonjolkan. 

Dalam berbagai studi yang dilakukan ditemukan bahwa tindak kriminal kebanyakan dilakukan oleh laki-laki yang berada pada kategori muda dan pada kejahatan kekerasan. Pernyataan itu melihat faktor psikologis dari seorang laki-laki muda yang mempunyai tingkat emosional yang tinggi. Akan tetapi, bukan berarti seorang perempuan tidak mempunyai potensi untuk melakukan tindakan kejahatan. Kita bisa melihat kejahatan yang dilakukan perempuan biasanya disebabkan oleh faktor ekonomi dan faktor sosial (Sujarwa, 2020).

Pemberitaan mengenai kasus-kasus hukum yang melibatkan perempuan sebagai pelaku kejahatan, sangat jarang. Adapun pihak perempuan yang menjadi korban kejahatan. Keterlibatan perempuan dalam hal kriminalitas dalam kehidupan masyarakat umum memang suatu hal yang janggal dilihat dari sifat alamiah yang melekat pada perempuan itu sendiri. 

Pada umumnya juga tindakan kriminal yang di lakukan perempuan terbatas pada jenis-jenis yang berpola "sex-specific-kriminalita Offen" seperti pengutilan dan aborsi. Namun seiring perkembangan zaman yang menciptakan kondisi sosial-sosial tertentu membuat perempuan mulai lazim melakukan tindakan kriminal yang dilakukan oleh laki-laki seperti : perampokan, bisnis obat-obat terlarang, penipuan, pembunuhan sampai menjadi salah satu anggota organisasi kejahatan serta perdagangan manusia.

Hal lain dari keterlibatan kasus kejahatan perempuan salah satunya KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga). Meskipun kasus KDRT tersebut didominasi pelaku kejahatan dari pihak laki-laki, bukan tidak mungkin kejahatan KDRT akan dilakukan oleh pihak perempuan. 

Senada dengan yang diungkapkan Lenore Walker yang mengidentifikasi adanya tingkatan tiga-tahap terhadap kekerasan dalam rumah tangga oleh para suami pemukul, yaitu: 1) tahapan "pembentukan ketegangan"; 2) Tahapan "pemukulan berulang-ulang"; dan 3) tahapan "perilaku cinta, lemah-lembut, dan penyesalan mendalam". Sementara keterlibatan perempuan dalam pelaku kejahatan KDRT, Walker mengatakan bahwa perempuan-perempuan yang terlibat dalam kasus kejahatan, mereka termasuk pada tahapan ketiga (Walker, 2020).

Dalam hal hubungan pertemanan, peran kedua orang tua dan keluarga sangat berpengaruh didalamnya. Orang tua yang baik pasti akan memilihkan teman dan lingkungan yang baik untuk anaknya dan seharusnya kesadaran ini timbul sejak anak-anak masih dalam usia belia. 

Tapi, di zaman sekarang ini banyak sekali kita lihat dan temui para orang tua yang acuh dan tak mau tahu atas pergaulan anak-anaknya. Mereka membiarkan anak-anaknya bergaul dengan bebas tanpa batas. Dengan alasan, ayah dan ibu sibuk bekerja yang semuanya itu menimbulkan kasus-kasus yang luar biasa. Seperti: Banyaknya anak muda yang memakai narkoba, para pemudi yang melakukan aborsi atau hamil diluar nikah, dan masih banyak lagi masalah yang akan timbul karena faktor ini.

Masa remaja merupakan suatu periode yang penuh dengan perubahan serta rentan munculnya masalah terutama dalam kenakalan remaja. Perlu adanya perhatian khusus serta pemahaman yang baik serta penanganan yang tepat terhadap remaja merupakan faktor penting bagi keberhasilan remaja (Azizah, 2020). 

Selain itu perlu adanya kerjasama dari remaja itu sendiri, orang tua, guru dan pihak-pihak lain yang terkait agar perkembangan remaja di bidang pendidikan dan bidang-bidang lainnya dapat dilalui secara terarah, untuk mengurangi benturan gejolak remaja dan untuk memberi kesempatan agar remaja dapat mengembangkan dirinya secara optimal, perlu diciptakan kondisi lingkungan terdekat yang sestabil mungkin, khususnya lingkungan keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun