Mohon tunggu...
dyah santi
dyah santi Mohon Tunggu... -

aq hidup untuk cinta-Nya... selebihnya untuk menghadapi lika-liku kerasnya kehidupan...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Nasionalisme dan Pemuda

23 Mei 2011   08:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:20 1103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nasionalisme adalah suatu paham yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada negara. Nasionalisme ini dapat diperkuat karena adanya kesamaan ras, bahasa, agama, dan sejarah. Maka nasionalisme itu biasanya terkait dengan suatu wilayah tertentu. Nasionalisme dapat digunakan untuk meningkatkan solidaritas dan rasa saling memiliki terhadap bangsa dan negara.

Semangat nasionalisme ini pun cukup ampuh membakar semangat bangsa Indonesia untuk merdeka dari penjajahan agar bisa bangkit dan bisa menjadi bangsa yang berdaulat dan diakui oleh negara lainnya. Di Indonesia  adanya kebangkitan nasionalisme bisa menyatukan seluruh masyarakat untuk menuju pada satu tujuan bersama yaitu kemerdekaan dari para penjajah. Pada masa itu semangat nasionalisme sangat kuat sehingga tanpa membutuhkan waktu yang lama pada tanggal 17 Agustus 1945 terjadilah Proklamasi Kemerdekasan Republik Indonesia. Dengan semangat persatuan dan kesatuan, nasionalisme dan patrioristik maka kemerdekaan bisa diraih dengan perjuangan keras para pahlawan kita.

Semangat nasionalisme ini tidak lepas dari peran kaum pemuda-pemudi. Akan tetapi sekarang ini semangat nasionalisme justru mengalami degradasi (penurunan) dengan masuknya berbagai macam pengaruh dari luar. Memang saat ini bisa dikatakan bahwa globalisasi merupakan salah satu indikasi terbesar yang menyebabkan merosotnya semangat nasionalisme para pemuda. Semangat nasionalisme yang seharusnya dimiliki oleh para pemuda di Indonesia kini mulai luntur dan bergeser menjadi sosok pemuda yang individulis. Beberapa faktor yang menyebabkan nasionalisme kalangan pemuda merosot antara lain, kemiskinan, kesibukan mencari uang bagi dirinya dan keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sumber daya manusia yang rendah karena tingkat pendidikannya juga rendah dan kurang adanya rasa persatuan dan kesatuan antar sesama bangsa Indonesia.

Pemupukan rasa nasionalisme bagi para pemuda-pemudi di Indonesia harus terus-menerus dilakukan agar rasa nasioanalisme tersebut tidak luntur dengan berbagai macam pengaruh perkembangan zaman. tyerutama dengan adanya globalisasi. Misalnya dengan mengadakan atau membentuk berbagai macam organisasi kepemudaan yang berwawasan kebangsaan yang bisa menampung berbagai macam aspirasi serta kreatifitas para pemuda. Sehingga diharapkan dengan adanya wadah seperti itu akan menekan terjadinya berbagai macam penyimpangan yang dilakukan oleh para pemuda kita.

Mengapa nasionalisme menjadi sangat penting, karena perlu diingat dan diketahui bahwa masa depan bangsa Indonesia terancam suram akibat rendahnya rasa nasionalisme di kalangan pemuda. Padahal nasib bangsa ini berada ditangan para pemuda karena mereka generasi penerus bangsa ini. Kian tahun, momentum peringatan Sumpah Pemuda yang menjadi awal lahirnya nasionalisme dikalangan pemuda semakin diabaikan. Hanya sedikit kaum muda yang peduli, bahkan saat ini peringatan Sumpah Pemuda hanya lebih bersifat ceremonial saja setiap tahunnya. Rasa kebangsaan, nasionalisme dan patriotisme telah tergusur oleh budaya barat. Pemuda  seharusnya menjadi pelopor dalam membangun semangat perjuangan, tetapi justru kenyataannya kini justru jatuh ke arah materialisme yang tak terkontrol. Semoga ini tidak terus terjadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun