Mohon tunggu...
Dyah Nuri Wijayanti
Dyah Nuri Wijayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya adalah seorang mahasiswa asal Banyumas yang saat ini menempuh jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengembangan Kurikulum di Berbagai Jenjang Pendidikan, Apakah Worth It?

5 Oktober 2023   14:39 Diperbarui: 5 Oktober 2023   15:03 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dyah Nuri Wijayanti (Mahasiswi PGSD Universitas Negeri Semarang) dan Dr. Eka Titi Andaryani, S.Pd., M.Pd. (Dosen PGSD Universitas Negeri Semarang)

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, maka teknologi semakin berkembang begitupun dengan kurikulum yang berlaku di Indonesia sekarang. Di era pergantian pemimpin menteri pendidikan maka kebijakan pun berganti. Kurikulum yang saat ini berkembang dan diterapkan di Indonesia yaitu Kurikulum Merdeka. Mengenai Kurikulum Merdeka saat ini sudah diterapkan di beberapa sekolah di negeri ini khususnya pada jenjang Sekolah Dasar.

Pada jenjang Sekolah Dasar Kurikulum Merdeka merujuk pada guru agar mereka mampu menggali dan mengenali potensi siswa dalam pembelajaran. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menetapkan Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum nasional pertama kali yang diluncurkan pada 11 Februari 2022 secara daring dan bersifat opsional (bersifat pilihan; bukan keharusan). Dikutip dari ditpsd.kemdikbud.go.id, 12 Februari 2022, Nadiem Anwar Makarim sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) menyebut bahwa Kurikulum Merdeka lebih sederhana, ringkas dan fleksibel untuk bisa mendukung learning loss recovery (pemulihan kehilangan pekerjaan) akibat pandemi Covid-19 yang terjadi sekitar tahun 2020.

Kurikulum Merdeka ini menyelaraskan perubahan akan teknologi saat ini yang dimana pelaksanaannya tidak lepas dari peran guru. Tetapi tidak semua sekolah dasar menetapkan Kurikulum Merdeka ini, karena sifatnya yang juga pilihan. Sekolah yang belum nyaman atau terbiasa untuk menggunakan Kurikulum Merdeka masih diperbolehkan untuk menggunakan Kurikulum 2013. Kurikulum Merdeka sendiri sudah bisa beradaptasi dengan sistem online yang ada saat ini dan guru tentu tidak terbebani dengan materi yang cukup banyak.

Tidak selamanya kita perlu khawatir akan pandangan bahwa 'ganti menteri ganti kurikulum'. Karena bagaimanapun dengan adanya pergantian atau pengembangan kurikulum akan berdampak positif dengan kemajuan pendidikan yang ada di Indonesia. Kurikulum Merdeka merupakan langkah pembelajaran yang berbasis projek dengan Penguatan Pelajar Pancasila sebagai perwujudan dari pelajar yang memiliki kompetensi global sesuai dengan nilai-nilai moral yang ada dalam Pancasila dengan ciri beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.

Kurikulum Merdeka pada jenjang SD diterapkan agar siswa dapat mengimplementasikan kehidupannya secara mandiri yaitu mencakup dalam mandiri belajar, mandiri berubah dan mandiri dalam berbagi yang dimana dengan kemandirian tersebut dapat mengembangkan karakter dan skills siswa dalam memahami materi esensial dengan fleksibel.

Kurikulum Merdeka saat ini masih menjadi pilihan yang mandiri bagi sekolah-sekolah yang ada di Indonesia, tetapi mengingat adanya manfaat dari satuan pendidikan, maka hal ini menjadikan Kurikulum Merdeka sebagai hal yang perlu diprioritaskan untuk diterapkan di sekolah. Dengan menggunakan Kurikulum Merdeka ini lebih mengacu kepada praktik agar peserta didik lebih memahami dan menyerap pendidikan dengan lebih mudah dan diingat. Dalam pembelajaran menggunakan Kurikulum Merdeka siswa diberikan kesempatan untuk mengekspresikan dan mengeksplorasi minat belajar siswa, hal ini bertujuan untuk mengembangkan karakter dan keahlian siswa.

Dengan adanya Kurikulum Merdeka yang saat ini diterapkan pada jenjang Sekolah Dasar tentunya tidak hanya memberikan dampak positif namun juga dampak negatif tentunya, seperti Kurikulum Merdeka ini mengharuskan siswanya untuk berperan aktif dalam pembelajaran, tetapi yang dapat kita ketahui sebagai seorang guru bahwa tidak semua siswa memiliki kemampuan atau keberanian untuk menjadi aktif dan mandiri dalam hal belajar, jadi sebagai guru kita bisa memberikan motivasi dan semangat agar siswa mampu untuk lebih berani dalam mengeluarkan pendapatnya. Selain itu, Kurikulum Merdeka lebih banyak memerlukan waktu dan upaya yang ekstra dari guru serta sumber daya yang  lebih besar tentunya.

Saat ini Kurikulum Merdeka sudah diterapkan hampir semua jenjang pendidikan dari SD, SMP, SMA dan jenjang perkuliahan. Hal ini karena Kurikulum Merdeka lebih baik untuk mengembangkan minat dan potensi belajar seorang siswa, selain itu Kurikulum Merdeka ini mengurangi beban akademik dan lebih banyak untuk langsung ke dalam praktik yang lebih menarik serta mudah dipahami oleh siswa maupun mahasiswa.

Dari pernyataan tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa program Kurikulum Merdeka yang saat ini diterapkan oleh berbagai jenis jenjang pendidikan dari SD, SMP, SMA hingga perkuliahan sangat tepat karena dapat mengasah otak mereka untuk lebih berpikir kritis dan meningkatkan kualitas public speaking yang baik di hadapan khalayak ramai nantinya. Namun, seperti halnya setiap program pendidikan, Kurikulum Merdeka Belajar memiliki kekurangan yang harus diperhatikan dan diatasi. Dalam memperbaiki sistem pendidikan, penting untuk mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari setiap program dan mencari cara untuk meningkatkan efektivitasnya.

Penggunaan program Kurikulum Merdeka saat ini seolah sudah menjadi pilihan yang tepat di semua jenjang pendidikan karena memberikan benefit yang cukup besar, contohnya dalam jenjang perkuliahan mahasiswa saat ini rata-rata mengikuti program yang diadakan seperti Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), program magang, Kampus Mengajar (KM) dan masih banyak lagi. Dengan mengikuti program-program tersebut mahasiswa tidak hanya mendapat benefit berupa sertifikat tetapi juga menambah relasi, ilmu yang bermanfaat dan belajar tentang arti kehidupan yang sebenarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun