Saya adalah seorang guru sekolah dasar. Saya mengampu 35 siswa di kelas. 19 di antaranya adalah laki-laki dan 16 perempuan. Semua murid saya unik dan mempunya karakteristik yang beragam. Seperti siswa saya yang satu ini bernama Rafa. Pertama melihat anak ini, bayangan dalam pikiran saya adalah anak ini pendiam tidak banyak berkata. Penampilannya terlihat kalem dan bukan anak yang banyak tingkah polahnya. Tetapi setelah beberapa kali bertemu di kelas dan berinteraksi bersamanya, mulai kelihatan seperti apa karakter dan perangai siswa saya yang satu ini. Namanya Rafa, postur tubuh mungil dan imut. Di antara siswa kelas 4 di kelasku, Rafa termasuk bertubuh kecil dibanding teman lainnya.
Rafa anak yang cerdas menurutku, dia mampu menyerap dan memahami materi yang disampaikan oleh para guru. Dia berusaha keras untuk mampu mendapatkan ilmu dari para guru yang mengajar di kelasku. Rajin mencatat, rajin bertanya, dan berdiskusi seru dengan siapa saja yang ia temui.
Sebagai anak Tunggal dalam keluarganya, Rafa terlihat mandiri, mampu menyelesaikan masalahnya sendiri dengan sigap dan tidak manja. Setiap tugas yang diberikan kepadanya berusaha ia selesaikan sebaik mungkin. Ia selalu berusaha mendapat nilai bagus dan baik. dewasaPernah saya tanya mengapa harus seperti itu? Ia ingin membuat bangga orangtua dan keluarganya. Ingin menunjukkan bahwa ia mampu dan tuntas dala, pembelajaran.
Rafa juga banyak disukai teman-temannya karena sifatnya yang periang dan dewasa. Teman-teman merasa nyaman dengannya karena dia mau tak segan-segan membantu teman-temannya yang kesulitan baik dalam materi pelajaran atau hal lain. Sehingga teman-temannya tidak segan untuk meminta tolong kepadanya.
Salah satu yang menonjol darinya adalah kebiasaan baik darinya yang suka bertanya. Setiap kali pembelajaran di kelas atau kegiatan Bersama di sekolah, ia terlihat aktif untuk bertanya kepada para guru. Dia tipe anak yang detail dan harus diperinci penjelasan yang disampaikan kepadanya. Sebagai seorang guru terkadang saya merasa kesulitan dengan pertanyaan yang disampaikan Rafa, karena pertanyaannya sudah lumayan detail dan mendalam.
Pernah suatu Ketika saya sedang mengajarkan Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial. Materi yang saat itu saya ajarkan adalah tentang siklus hidup hewan dan tumbuhan. Â Saya menerangkan bahwa siklus hidup hewan ada yang melalui metamforsis dan tidak melalui metamorphosis. Salah satu hewan yang mengalami metamorfoisis adalah katak, dan hewan yang tidak mengalami metamorphosis adalah ayam. Sampai pada materi bahwa ayam setelah bertelur akan mengerami telurnya selama 21 hari. Setelah itu telur ayam akan menetas. Setelah menyampaikan materi saya meminta anak-anak untuk menanggapi materi yang sedang kita pelajari.
Seketika setelah saya mempersilakan anak-anak untuk menanggapi, Rafa segera mengangkat tangan dan Bersiap untuk bertanya. Makdeg rasanya setelah mendengar pertanyaan kritis dari Rafa. Yaitu, berapa hari berudu berubah menjadi berudu berkaki? Saya berikan apresiasi terhadap pertanyaan dari Rafa. Sejujurnya belum terlalu pasti dengan jawaban yang akan saya berikan kepada anak-anak. Akan tetapi saya berusaha sigap menyampaikan kepada anak-anak untuk bersama-sama melihat tayangan dari youtube tentang siklus hidup katak. Alhamdulillah ana-anak terlihat antusias dan tertarik. Jawaban yang diharapkan Rafa juga terjawab dan dia terlihat paham. Syukurlah cukup teratasi tantangan kali ini.
Begitulah, menjadi guru itu memang mengasyikkan sekaligus menjadi tantangan. Asyik karena setiap hari membersamai anak-anak yang bermacam-macam karakternya. Kita harus mampu memahami karakter anak yang berneda-beda. Menelusuri sifat dan kebiasan-kebiasannya sehingga mampu memberikan layanan kepada anak yang sesuai. Menjadi tantangan juga karena anak zaman sekarang sudah mampu bersikap kritis dan terampil memanfaatkan teknologi. Sehingga sebagai guru perlu mempersiapkan sebaik mungkin pembelajaran yang akan kita berika kepada anak.
Terima kasih Rafa atas inspirasinya. Tetaplah menjadi siswa Bu Dyah yang cerdas, suka bertanya, suka berdiskusi, dan suka menolong teman-teman lain yang membutuhkan. Semoga Allah SWT memberikan jalan kesuksesan untukmu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H