Mohon tunggu...
Dyah Iin Nur Yuliningsih
Dyah Iin Nur Yuliningsih Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah guru SD Negeri di wilayah Kabupaten Bekasi. Tp saya lahir di kota kecil Ngawi, Jawa Timur. Hobi saya banyak. Semua yg bersifat seni saya suka.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Coaching untuk Supervisi Akademik (Modul 2.3 Koneksi antar Materi)

6 Desember 2023   23:44 Diperbarui: 7 Desember 2023   00:19 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Mendengarkan Aktif 

    Ketrampilan mendengarkan aktif atau biasa disebut dengan menyimak, adalah ketrampilan yang sangat diperlukan dalam coaching. Seorang coach akan lebih banyak mendengarkan dan lebih sedikit bicara. Fokus dengan apa yang diucapkan oleh coachee sebagai mitra . Harus dapat mengesampingkan pemikiran pribadi.

    Ketrampilan Mendengarkan aktif perlu dilatih coach untuk fokus sehingga tidak terjadi asumsi , judgment,  dan asosiasi terhadap coachee. 

3. Mengajukan Pertanyaan Berbobot

     Dalam melakukan coaching ketrampilan kunci lainnya adalah mengajukan pertanyaan dengan tujuan tertentu atau pertanyaan berbobot.  Pertanyaan yang diajukan coach diharapkan menggugah orang untuk berpikir dan dapat menstimulasi pemikiran coachee, memunculkan ide yang belum terpikirkan, mengungkapkan emosi atau nilai, yang dapat mendorong coachee untuk membuat aksi dan mengembangkan diri.

Selain mendengarkan aktif, referensi yang dapat digunakan dalam pertanyaan berbobot adalah Mendengarkan dengan RASA ( Receive, Apreciate,  Summarize , Ask ). 

Pada sebuah percakapan (coaching) ,untuk membantu coach dalam membuat percakapan dengan coachee agar  lebih bermakna dan efektif, terdapat sebuah alur yang disebut alur TIRTA. 

TIRTA dikembangkan dari satu model umum coaching yang dikenal dan banyak diaplikasikan model GROW { Goal (tujuan), Reality (nyata), Option (pilihan) dan  Will (keinginan untuk maju)}

Dalam kaedah Bahasa,  TIRTA mempunyai arti air. Air mempunyai sifat mengalir bebas ke segala arah. Dalam dunia pendidikan, kita ibaratkan murid adalah air, maka biarlah mereka merdeka , mengalir lepas hingga mencapai  tujuannya (hilir). 

Alur TIRTA dikembangkan dengan semangat merdeka belajar yang membuat coachee  mampu menghadapi dan membuat keputusan bijaksana secara mandiri. Dan melalui alur percakapan TIRTA, coach diharapkan mampu mendampingi murid dan rekan sejawat dalam  menemukan solusi masalah yang dihadapi. 

Dan alur TIRTA dapat dijelaskan sebagai berikut :

  • Tujuan Umum ( Tahap awal dimana pihak coach dan coachee menyepakati tujuan  pembicaraan yang akan berlangsung
  • Identifikasi  (coach melakukan penggalian dan pemetaan situasi yang  sedang dibicarakan dan menghubngkan dengan fakta-fakta yang ada
  • Rencana Aksi  ( Pengembangan ide atau alternatif solusi untuk rencana yang akan dibuat )
  • Tanggung Jawab ( Membuat komitmen atas hasil yang dicapai dan untuk langkah selanjutnya )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun