Selain itu tidak semua peserta didik memiliki fasilitas yang memadai, atau mungkin mereka memiliki fasilitas yang cukup memadai tapi malah tidak mampu mengoperasikannya, maka dari sini bisa ditarik kesimpulan bahwa dibutuhkan aktor yang berkemampuan untuk memotivasi sekaligus membantu terlaksananya proses pendidikan, salah satu aktor yang tepat adalah mahasiswa, di mana mahasiswa yang dikenal sebagai agent of change dapat mengambil peran dalam problematika ini, berangkat dari pengalaman penulis yang terjun ke masyarakat untuk melakukan sebuah mini project yang bertema pendidikan, penulis tertarik untuk mengangkat topik tersebut, mengapa demikian? Karena setelah turun ke lapangan ternyata apa yang penulis lakukan dengan latar belakang mahasiswa yang sedang menunaikan tugas yang berupa project tesebut ternyata sedikit banyaknya project tersebut dapat membantu dan bermanfaat bagi anak-anak yang terlibat/berpartisipasi dalam project saya, di mana dengan project ini mereka bisa terbantu dalam proses belajarnya dan termotivasi untuk mengenyam pendidikan lebih tinggi karena melihat kita sebagai teladan/contoh nyata tentang seberapa bermanfaat dan betapa pentingnya mengenyam pendidikan, walaupun pada kenyataannya kondisi negara kita saat ini sedang kesulitan di segala bidang termasuk bidang pendidikan karena adanya pandemi yang mau tidak mau memaksa kita untuk melakukan KBM secara tatap maya, dan hal tersebut sedikit menimbulkan masalah baru salah satunya pada peserta didik, mulai dari yang kesulitan mengoperasikan teknologi yang digunakan sebagai media pembelajaran, terbatasnya fasilitas yang dimiliki, belum lagi orangtua yang tidak bisa selalu mendampingi anaknya dalam proses pembelajaran tersebut karena harus bekerja sampai menurunnya motivasi belajar karena tak sedikit anak yang mengeluhkan rasa bosan terhadap proses pembelajaran jarak jauh yang berlangsung karena tidak bisa bertemu dengan teman sebayanya secara langsung, juga pembelajaran yang tidak efisien karena tidak semua murid patuh, taat dan menyimak proses belajar online.
Dan dilihat dari masalah tersebut di sinilah penulis sebagai mahasiswa bisa berperan menjadi agent of change atau aktor yang merasa bertanggung jawab untuk membangun kembali semangat belajar mereka sekaligus membantu kesulitan belajar yang mereka hadapi, karena ternyata dari langkah kecil bisa berefek besar untuk mereka atau bahkan lebih luasnya bagi pendidikan di negeri ini. Jadi kita sebagai mahasiswa bisa berperan dalam memajukan pendidikan di negeri ini mulai dari hal kecil salah satunya menjadi teladan bagi anak-anak usia sekolah di sekitar tempat tinggal masing-masing sehingga mereka termotivasi untuk mengenyam pendidikan setidaknya sama seperti kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H