Mohon tunggu...
Dyah Eka Pratiwi
Dyah Eka Pratiwi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pelajar SMA N 1 Kltaten\r\nAnggota Komunitas Penulis Anak Klaten\r\ntwit : @tiwiwel\r\nfb : Pratiwi Dyah Eka \r\nInsta : Pratiwiidyaheka

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tangan Tuhan Merayah Longsor Karangkobar

19 Desember 2014   02:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:00 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Apakah kalian pernah menyelipkan bayangan serta angan yang terjadi kini?
Aku turut belasungkawa atas itu
Tetaplah pada keyakinan dan agama kalian
Tak usah menanam induk pikiran bahwa Tuhan itu tidak adil,
Tuhan masih baik, kawan.
Pun, koloni tanah di dusun Jemblung bergerak,
Serdadu tanah coklat kemerahan di desa Karangkobar sedikit emosi
berdasar hasrat dari subjek yang ciptakan kita.
Pahamku, dari singgasanaNya pun, Dia mampu sangat jeli
Meneliti gelagat para ciptaanNya di wadah yang Dia cipta
Benar, bukan?
Kalian bahkan diriku pun mengingat kuasa Tuhan hanya saat sengsara
Tak usah menanam induk pikiran bahwa Tuhan itu tidak adil,
Tuhan masih baik, kawan.
Hari ini meski sukma dan ragamu terlanjur menjadi luka
Yakinlah ini; bahwa apapun itu objeknya, baik atau kurang baik,
pastilah terselip amanat kehidupan untuk ke depannya
Ya sudah, kini, mari aku dan kalian bersama untuk merayah kesabaran
Lalu dibarengi dengan pinta kepadaNya,
meminta kelurusan dari sekian kelok kehidupan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun