Mohon tunggu...
Dyah DanastriAnindita
Dyah DanastriAnindita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Teknologi Yogyakarta

Saya adalah seorang mahasiswa dari Universitas Teknologi Yogyakarta dengan Program studi Ilmu Hubungan Internasional. Semoga tulisan saya dapat bermanfaat dan membantu

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pandangan Konstruktivisme Terkait Permintaan AS Kepada Rusia - Tiongkok Untuk Menuntut Korea Utara Terkait Peluncuran 80 Rudal

17 November 2022   05:36 Diperbarui: 17 November 2022   06:25 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

     Artikel ini berusaha menganalisis mengenai pandangan salah satu teori dalam hubungan internasional yakni konstruktivis dalam melihat kasus dan isu-isu yang terjadi di dalam ranah internasional. Pada kesempatan ini yang akan dibahas adalah mengenai kasus permintaan AS kepada Rusia dan Tiongkok yang pada satu sisi merupakan sekutu Korea Utara dan disisi lain sebagai Dewan Keamanan PBB untuk dapat memberikan sanksi terkait dengan peluncuran Rudal yang dilakukan oleh Korea Utara.

Permintaan AS Kepada Rusia Dan Tiongkok Untuk Memberi Sanksi Dan Penyebab Peluncuran Rudal

     Amerika Serikat menuntut pertangggungjawaban kepada Korea Utara yang melakukan tindakan penghasutan militer di daerah Semenanjung Korea pada beberapa waktu belakangan dengan meminta kepada negara yang merupakan sekutu dekat Korea Utara yaitu Rusia dan Tiongkok. Permintaan ini disampaikan oleh pembicara AS, juru bicara tersebut menerangkan bahwa terdapat serangkaian ketetapan DK PBB (Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa) terkait hukuman terhadap peluncuran rudal dan penggunaan artileri yang dilakukan oleh Korea Utara.

     Korea Utara telah memobilisasi banyak pesawat banyak pesawat tempurnya pada mode siaga dan telah tercatat melepaskan 80 rudal pada seminggu terakhir, hal ini mengakibatkan Jepang dan Korea Selatan sebagai negara tetangga yang memiliki jarak yang dekat serta sebagai negara yang memiliki hubungan yang tidak baik menjadi waspada.

     Tiongkok dan Rusia yang merupakan anggota dari DK PBB tetapi justru melakukan pemblokiran terhadap upaya AS untuk memberikan sanksi tambahan dan meloloskan resolusi Dewan Keamanan PBB yang memuat kecaman terhadap Korea Utara, sehingga muncullah desakan dari AS kepada kedua negara yang merupakan sekutu Korea Utara. AS memastikan terjalinnya hubungan dengan rekan di Dewan Keamanan dan akan terus memperlihatkan kepada Rusia dan Tiongkok bahwa Korea Utara dapat memeperoleh kecaman internasional atas tindakan Korea Utara yang tidak bertanggung Jawab dan juga semakin membahayakan.

     Dikatakan bahwa peluncuran 80 rudal terjadi saat Korea Selatan dan AS melakukan latihan militer bersama selama 2 sampai 5 November. Hal tersebut dilakukan sebagai aksi respon langsung kepada AS dan Korea Selatan atas provokasi atau hasutan secara langsung pada latihan di Semenanjung Korea. Sebab Korea Utara menganggap bahwa latihan besama tersebut merupakan upaya penyerangan terhadap negaranya.

Pandangan Konstruktivisme Terkait Tindakan Para Aktor (Negara)

     Teori konstruktivisme tidak mengabaikan hal seperti kapabilitas militer yang contoh dari peran dan pengaruh faktor kekuatan material, tetapi kostruktivis berpandangan bahwa ide-ide yang tertuang dalam norma internasional ikut menentukan cara aktor negara dan non negara bertindak dalam ruang internasional. Bagi konstruktivis perangkat analisis yang bersifat ideasional dipertimbangkan pengaruhnya, siapa serta bagaimana negara melakukan interaksi pada lingkungan eksternal menjadi perhatian utama bagi konstruktivis.

     Konstruktivisme memberikan penekanan yang berbeda yaitu faktor identitas, kesepakatan mengenai identitas gabungan dianggap lebih berpengaruh dibandingkan dengan mengamati kondisi alami dari para aktor. Maksud dari hal tersebut adalah bahwa konstruktivis melihat identitas aktor sebagai landasan dalam tindakannya, serta identitas dari aktor juga dianggap penting karena memberikan pengaruh terhadap keputusan yang dibuat untuk lingkungan eksternalnya.

     Selain itu konstruktivisme juga melihat bahwa identitas membentuk bagaimana negara berpikir tentang kepentingan. Konstruktivis juga melihat bahwa sistem internasional anarkis sebab tidak terdapat otoritas yang menyeluruh yang dapat mengatur perilaku negara, menurut kostruktivis anarchy is what state make of it, selain itu juga beranggapan bahwa struktur anarki tidak alami tetapi dibentuk oleh perjanjian yang menguntungkan atas norma dan peraturan. Terdapat 2 jenis hubungan antar negara menurut konstruktivis yaitu amity yang merupakan hubungan persahabatan dan enmity yang merupakan hubungan rival.

     Dalam kasus permintaan AS kepada Rusia dan Tiongkok untuk menuntut Korea Utara terkait peluncuran 80 rudal hubungan antara AS dengan Rusia, Tiongkok dan Korea Utara adalah enmity dimana AS merupakan rival dari Rusia sedangkan Tiongkok dan Korea Utara menupakan sahabat atau amity dari Rusia seharusnya AS memberikan permintaanya kepada negara-negara yanag menjadi amity atau sekutu AS. Tindakan yang dilakukan ini dapat dilihat dari identitas para aktor dalam arena internasional dalam hal ini adalah identitas dari AS, Rusia, Tiongkok, dan Korea Utara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun