Mohon tunggu...
dyah ayu ratnasari
dyah ayu ratnasari Mohon Tunggu... profesional -

menatap cakrawala, memandang masa depan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Salahkah Dokter Ketika Thypoid Dikatakan sebagai Diare Jika Diare Merupakan Salah Satu Gejala dari Thypoid?

7 Januari 2012   10:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:12 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Saya memang bukan seorang dokter ahli infeksi tropis, hanya seorang dokter biasa yang merasa ingin memberikan pengetahuan kedokteran saya ketika membaca artikel yang ditulis Bung Indigo "Thypus kok dibilang diare dok" http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2012/01/06/thypus-kok-dibilang-diare-dok/


Diare adalah suatu gejala, istilah diare digunakan jika didapatkan adanya buang air besar berulang (lebih dari 3x dalam sehari), dengan konsistensi lunak atau cair. Banyak sekali penyakit yang mempunyai gejala diare, yang paling sering diare merupakan gejala dari infeksi saluran cerna baik yang disebabkan, virus, bakteri, parasit (amuba, cacing, dll), diare juga bisa merupakan gejala dari keracunan makanan.


Lalu apakah demam thyphoid itu? penyakit infeksi yang angka kejadiaannya sangat banyak di Indonesia, dan pandang bulu menyerang siapa saja termasuk ibu negara. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi, dengan gejala demam tinggi yang meningkat sekitar 14 hari, diiringi dengan keluhan nyeri perut, diare atau konstipasi, badan lemah, menurunnya denyut jantung ketika badan demam.


Demam Thyphoid tidak dapat ditegakkan secara klinis ketika panas dan diare baru berlangsung satu atau beberapa hari, sehingga jika ada seorang dokter menemukan diare yang terjadi beberapa hari, maka dokter tersebut hanya memiliki diare sebagai diagnosa kerja. Lalu apakah diagnosa kerja itu, diagnosa kerja adalah problem aktif yang sedang dihadapi pasien dan dokter harus segera menangani problem aktif ini, tetapi belum menemukan diagnosis pastinya, sambil mengatasi problem aktif tersebut dokter akan melakukan observasi gejala, mungkin diare kemudian disusul oleh gejala-gejala lain yang kemudian memperjelas dan meyakinkan dokter untuk menengakkan suatu diagnosis pasti.


Jika beberapa hari kemudian gejala-gejala lain muncul, maka dokter yang memeriksa dikemudian hari tersebut lebih mudah memastikan diagnosanya dan lebih terarah dalam meminta melakukan serangkaian pemeriksaan penunjang, diagnosis pasti dari demam thypoid dibuat dengan ditemukannya bakteri Salmonella Typhi dalam biakan empedu pasien, sayang tidak semua laboratorium dapat melakukan pemeriksaan ini.

Fakta lengkap mengenai demam thypoid dapat dibaca pada http://www.cdc.gov/nczved/divisions/dfbmd/diseases/typhoid_fever/.


Semoga Bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun