Perkembangan olahraga di Indonesia tidak bisa terlepas dari media massa. Media massa akan bisa memberikan corak terhadap salah satu cabang olahraga tertentu, sehingga olahraga tersebut akan menjadi terkenal. Contoh terkini adalah olahraga di kalangan para artis seperti (Tiba-Tiba Tenis, Lagi-Lagi Tenis, Bahkan Voli) dan lain sebagainya.
Keterkaitan televisi dengan olahraga lebih kuat dibanding dengan koran. Televisi memerlukan olahraga dan sebaliknya, keduanya berfungsi sebagai pelaku sosialisasi yang kuat bagi kebiasaan konsumtif pasif.
Namun demikian media massa juga bisa berdampak negatif bagi olahraga, manakala pemberitaan yang disampaikan bukan berita benar atau berita yang sebenarnya. Oleh karenanya, memang antara olahraga dan media massa harus berjalan secara sinerkis. Ini tidak lain dalam upaya untuk meluruskan tujuan utama olahraga, melalui pemberitaan yang benar.
Memang sudah seharusnya media massa bersikap netral dalam pemberitaan olahraga, dan memberikan kontribusi yang menguntungkan bagi olahraga dan pelakunya, dalam budaya olahraga fungsi media massa bisa sebagai pengawasan, hiburan, penghubungan dan juga pencerahan.
Penulis : Dyah Ayu Putri || S1 Jurnalistik || FISIP UNIB
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H