Mohon tunggu...
Dyah Ayu Perwitasari
Dyah Ayu Perwitasari Mohon Tunggu... -

Psikologi Univ. Sanata Dharma

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengejar Bayangan

28 Mei 2012   04:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:41 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sudah berapa lama aku bernaung dalam indahnya bayangmu?

Segala rasa telah memudarkan logika

Segunung asa ku bangun untuk meraih tingginya cahayamu

Yang secara gamblang tak pernah ku sentuh cahayamu

Hanya dapat ku nikmati warna bayang – bayangmu

.....

Untuk siapakah kau bercahaya?

Mengapa kau nampak memberikan cahaya itu bagi semuanya?

Betapa banyak orang takjub akan pancaran cahayamu

Padahal kau tak pernah berniat untuk memberikannya!

Mengapa kau biarkan aku menikmati cahayamu?

Padahal segala muasal pijarmu bukan untukku..

Mengapa dengan sadis kau tega seakan tak mengerti

Betapa aku laksana pengemis yang hanya menikmati secerca harapan

Kau sumber pijar cahaya namun kau buta!

Kau buta karena kesempurnaan

Mungkin kau buta oleh hedonisme dan sesat pikir

Telah ku daki segunung asa itu, namun dengan sekejap kau luluh lantakkan

Aku terjatuh sejauh tangan tak dapat meraihnya

Segala upaya yang tulus untukmu.. Harus ku pendam jauh ke liang lahat!

Sejenak aku tak dapat bernapas

Saat kau katakan

Bahwa aku hanya mengejar bayangan...!

Dyah Ayu Perwitasari

Experience On December, 20, 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun