Penulis : Dyah Ayu Nurwantari
Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi sudah berhasil melahirkan kreativitas berbahasa pada kalangan remaja, mereka beranggapan penggunaan bahasa gaul itu seperti cara berpakaian yang selalu mengikuti perkembangan zaman, imbasnya apabila ada diantara mereka tidak memahami kosa kata bahasa gaul dan tidak menggunakan bahasa gaul akan dianggap sebagai orang yang kurang pergaulan. Bahasa gaul merupakan ragam bahasa Indonesia nonstandar yang populer dikalangan remaja, pembentukan kosa kata dan makna bahasa gaul di Indonesia sangat beragam tergantung pada daerah pemakainya, biasanya bahasa gaul lahir dari ucapan spontan atau berasal dari singkatan beberapa kata.
Seiring dengan perkembangan zaman bahasa gaul berhasil mengeser penggunaan bahasa daerah, kalangan remaja lebih senang menggunakan bahasa gaul untuk berkomunikasi, fenomena ini menimbulkan dampak negatif terhadap pelestarian bahasa daerah dimasa mendatang.Di sisi lain bahasa gaul juga memiliki sisi positif yaitu bisa menambah kosa kata bahasa Indonesia, bahasa gaul yang sering dipakai dan digunakan dalam waktu lama memang bisa dipertimbangkan untuk dimasukan kedalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Bahasa gaul tidak hanya merebak di ibu kota saja melainkan sudah masuk keseluruh daerah di Indonesia salah satunya daerah Lampung. Lampung merupakan daerah multietnis, selain terdapat berbagai macam bahasa daerah lampung juga memiliki bahasa gaul sendiri, namun bahasa gaul di lampung sedikit berbeda dengan bahasa gaul didaerah lain karena bahasa gaul dilampung merupakan percampuran dari berbagai bahasa.
Berikut ini saya merangkum beberapa kata bahasa gaul yang sering digunakan remaja dilampung.
Basing = terserah
Susuk = uang kembalian
Ngotak = belagu
MJ = adalah sebuah singkatan dari "Mak Jelas"
Menel = centil
Tudaw = centil yang lebih parah
Kita orang = kita
Kami orang = kami
Kamu orang = kalian
Lantak= sikat habis
Geh = dong
Ngeh = paham
Laju =terus
Labas= lewat
Bukan hanya itu saja, melainkan masih banyak bahasa gaul di Lampung hasil dari serapan dari bahasa lampung itu sendiri atau percampuran antar bahasa daerah lainnya. Kesimpulannya sah-sah saja kita menggunakan bahasa gaul, tetapi alangkah lebih baiknya jika penggunaan bahasa gaul tidak mengesar pelestarian bahasa daerah. Utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah dan sesekali ditemani oleh keunikan bahasa gaul yang tercipta.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI