Memasuki dunia perkuliahan bagi seorang maba merupakan langkah besar, yang sangat berbeda saat mereka memasuki jenjang SMP atau SMA. Pengawasan dan dukungan dari orang terdekatnya menjadi sangat penting. Karena pada masa perkuliahan banyak hal baru yang belum mereka temukan sebelumnya. Mulai dari perbedaan pembelajaran dan pertemanan. Banyaknya mahasiswa dari berbagai daerah dan banyak karakter yang berbeda. Perbedaan karakter dari berbagai mahasiswa menjadi tantangan untuk berpegang teguh pada prinsip diri sendiri. Maka disini peran dari orang terdekat dan pengawasan untuk selalu memberi motivasi dibutuhkan, agar mahasiswa tidak merasa sendirian dan merasa selalu diperhatikan.
Bagi sebagian mahasiswa baru, memasuki dunia kampus adalah pengalaman yang penuh  warna, tantangan, bahkan menegangkan. Teman saya, sebut saja Naka, seorang mahasiswa teknik mesin yang saat ini menginjak semester 3, berbagi pengalamannnya. "Kuliah tidak semudah yang saya bayangkan, ada banyak hal yang tidak terduga membuat perjalanan kuliah terasa unik dan menambah banyak pengalaman baru. Tidak hanya soal materi kuliah yang semakin berat, tetapi juga tentang bertemu teman-teman baru, menghadapi tantangan untuk hidup mandiri, dan tentu saja menghadapi tekanan untuk mencapai prestasi" ungkap Naka.
Pengalaman yang dialami Naka menggambarkan betapa peralihan ke dunia perkuliahan bisa menjadi sebuah tantangan besar. Salah satu hal yang membuatnya terkejut adalah kebebasan waktu dan tanggung jawab pribadi. Di universitas, tidak ada pengawasan langsung seperti di sekolah menengah. Semua keputusan, baik itu terkait dengan manajemen waktu, kesehatan, dan kebiasaan belajar, harus diambil sendiri. Selain itu, beban akademik yang lebih berat juga memerlukan kemampuan beradaptasi yang cepat.
Tantangan tersebut, mengingkatkan Naka merasa bahwa dukungan dari orang-orang terdekatnya sangat penting. "Saya merasa lebih tenang ketika keluarga memberikan dukungan atas keputusan yang saya ambil. Begitu juga dengan teman-teman kampus yang selalu saling mendukung. Dosen yang dapat menampung aspirasi dan memberikan bimbingan juga sangat membantu. Organisasi kemahasiswaan pun memberikan banyak pelajaran hidup yang berharga", tambahnya.
Dalam perjalanan kuliah yang ia lakukan, dukungan dari keluarga, teman, dan dosen dapat menjadi motivasi yang sangat dibutuhkan mahasiswa baru untuk tetap bertahan dan berkembang. Selain itu, lingkungan pergaulan yang positif juga memainkan peran besar dalam menjaga keseimbangan hidup mahasiswa, baik secara akademik maupun pribadi.
Di sisi lain, pengalaman yang saya dapatkan saat memasuki dunia perkuliahan hampir sama dengan apa yang dialami oleh teman saya, Naka. Sebagai seorang mahasiswa baru sekaligus anak kos, dukungan dan motivasi menjadi hal yang sangat penting bagi saya. Dukungan tersebut menjadi sumber semangat dan arah dalam mencapai tujuan. Terutama dari orang tua, meskipun hanya melalui chat atau video call, hal itu sudah cukup menjadi obat atas kerinduan saya terhadap keluarga di rumah dan menambah semangat dalam menjalani aktivitas. Pesan sederhana seperti "jangan lupa makan" dan "jangan memaksakan diri" selalu menjadi pengingat yang sangat berarti bagi saya.
Selain itu, keberadaan teman-teman baru juga memberikan warna tersendiri dalam perjalanan perkuliahan. Namun, kita harus bijak dalam memilah teman, karena setiap orang memiliki latar belakang dan sifat yang berbeda. Kehadiran teman-teman baru memperkaya pengalaman, baik dalam hal akademik maupun pelajaran hidup. Bagi saya, hidup jauh dari keluarga membuat kehadiran teman yang saling menemani saat dibutuhkan menjadi sesuatu yang sangat berharga. Bahkan, sekadar mengobrol atau mengerjakan tugas bersama mampu meningkatkan produktivitas dan mengurangi rasa kesepian. Dukungan sederhana dari teman, seperti semangat atas apa yang kita lakukan, terasa sangat bermakna dan mampu memberikan energi positif untuk terus maju.
Kesimpulannya, dunia perkuliahan memang penuh dengan tantangan dan pengalaman baru. Namun, dengan adanya dukungan dan motivasi dari orang-orang terdekat, mahasiswa baru dapat lebih mudah beradaptasi dan menghadapi berbagai rintangan. Oleh karena itu, penting bagi keluarga, teman, dan dosen untuk selalu memberikan perhatian dan dorongan. Dengan begitu, mahasiswa dapat mengatasi rasa kesepian, menjaga semangat belajar, dan meraih kesuksesan di masa depan. Jangan sampai kesepian atau pengaruh lingkungan yang kurang mendukung menjadi penghalang bagi mahasiswa untuk menyelesaikan kuliah mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H