Mohon tunggu...
Dyah Ayu Cahyaningtyas
Dyah Ayu Cahyaningtyas Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswi Sastra Inggris Universitas Brawijaya

Suka sejarah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tim MMD UB Kelompok 150 Memberikan Sosialisasi Pemanfaatan Air Hujan di Desa Plandi

30 Juli 2023   20:26 Diperbarui: 30 Juli 2023   21:13 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Peserta MMD-1000D Kelompok 150 bersama perangkat desa dan pemuda desa setelah kegiatan penyuluhan

MALANG (30/7) --- Mulai akhir Juni 2023, Universitas Brawijaya mengirimkan mahasiswa-mahasiswanya untuk turut serta pada kegiatan KKN, yang kini dikenal sebagai Mahasiswa Membangun Desa (MMD) dengan sasaran 1.000 Desa di Jawa Timur. Setelah menerjunkan kurang lebih 14.000 personel dalam program Mahasiswa Membangun Desa atau MMD-1000D, para peserta diharapkan mampu memberikan output sesuai dengan keadaan dan permasalahan di desa masing-masing. Mahasiswa peserta MMD-1000D tersebar di berbagai wilayah Jawa Timur, tak terkecuali di Kecamatan Wonosari yang terletak di kaki Gunung Kawi.

"Permasalahan di Desa Plandi ya kesulitan air untuk kehidupan sehari-hari."

Begitu tutur Ernia, anggota kelompok 150 MMD UB yang juga merupakan warga lokal. Perangkat desa pun membenarkan dan menjabarkan permasalahan tersebut ketika ketiga belas peserta MMD yang dikerahkan ke Desa Plandi melakukan mengamati keadaan desa sebelum mencetuskan proker. Dengan diketahui keadaan desa yang kesulitan memperoleh air bersih karena masih memanfaatkan swadaya desa, kemudian dirumuskan solusi dengan cara memberikan sosialisasi pemanfaatan air hujan yang diadakan pada Sabtu (15/7) pukul 19.00 WIB di Marco Coffee.

Acara sosialisasi tersebut dihadiri oleh perangkat desa dan para pemuda desa. Dijelaskan bahwa cara pemanfaatan air hujan disebut juga sebagai proses panen air hujan (rainwater harvesting). Komponen yang digunakan untuk membuat alat penyaring hujan umum didapatkan di toko bangunan, seperti kerikil, pasir silica, zeolit, dan bahan-bahan yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar, selayaknya ijuk, spons, dan arang aktif. Selain itu, penyuluhan pun dilakukan secara menyeluruh dengan memberikan penjelasan mengenai cara pemeliharaan, serta penjelasan tentang air hasil panen tersebut dapat dimanfaatkan sebagai apa saja.

Gambar: Peserta MMD-1000D Kelompok 150 bersama perangkat desa dan pemuda desa setelah kegiatan penyuluhan
Gambar: Peserta MMD-1000D Kelompok 150 bersama perangkat desa dan pemuda desa setelah kegiatan penyuluhan

Selain memberikan penyuluhan, tim MMD-1000D Kelompok 150 pun membawa prototype alat panen air hujan yang diharapkan dapat memberikan gambaran kepada masyarakat tentang bagaimana bentuk dan cara kerjanya. Dengan diadakannya sosialisasi ini, diharapkan permasalahan kesulitan air di Desa Plandi dapat ditanggulangi. (dac)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun