Tidak ada kata yang lebih bening untuk menggambarkan kebahagiaan bertemu dengan orang yang telah lama dirindukan. Tidak ada satu menit engkau datang. Mengetukku, membuka pintu kerinduan yang telah lama tak ku hiraukan.
Wajahmu kala itu adalah versi terbaik dalam hidupmu. Wajah yang paling bersinar semenjak aku melihatmu semasa hidupku. Senyum paling melelehkan hatiku.
Tak kusangka dapat kusentuh lagi kulitmu. Kerutan itu masih ada. Hitam legam tanganmu yang termakan waktu. Di sana tampak kelelahan yang ketara saat kerutan itu menunjukkan banyaknya tangan yang kau bantu untuk bangun. Kuatnya cengkeram tanganmu yang selamatkan banyak orang dari kesulitan.
Terima kasih telah memberitahuku bahwa kau bahagia di sana.
Terima kasih telah yakinkan aku bahwa doa-doaku untuk keselamatanmu sampai.
Terima kasih telah pinjamkan senyummu itu untuk sementara kupakai untuk hari-hari suramku.
Terima kasih telah hadir dalam malam panjangku.
Semoga kau datang lagi ya. Jangan pernah malu untuk mengetukku terlebih dahulu. Karena kau mungkin tak tahu, bahwa anakmu ini berhati keras seperti berlian. Berlian yang hanya bisa dipecahkan oleh sesamanya. Dan saat ini aku belum temukan berlian itu. Semoga kau bisa membantuku menemukannya ya. Hanya bisikan saja caranya padaku. Aku ini anak pintar. Aku pasti akan tahu setiap sandi pemecah keegoisan diri. Jadi pastikan kau ajari aku.
Selamat berpulang kembali ke duniamu saat ini.
Terbanglah dengan sayapmu yang putih bersih tak bernoda itu