Mohon tunggu...
Dyah Aprilya Nuraeni
Dyah Aprilya Nuraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo salam kenal, mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan karena saya masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Maraknya Kekerasan pada Anak dan Perempuan

10 Desember 2021   22:35 Diperbarui: 10 Desember 2021   22:51 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada situasi Pandemi Covid-19 sekarang ini, kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan semakin meningkat. Pembatasan ruang gerak untuk menekan penurunan Covid-19 justru memberikan dampak yang negatif bagi perempuan dan anak karena terjadi peningkatan resiko pada kekerasan.

Kekerasan pada anak dan perempuan dapat terjadi kapan saja dan di berbagai tempat bisa saja terjadi dirumah, fasilitas umum, sekolah, kampus, tempat kerja dan di berbagai tempat lainnya. Kekerasan yang dapat terjadi pada anak dan perempuan antara lain pelecehan seksual, kekerasan fisik, eksploitasi , kekerasan psikis dan lain sebagainya..

Pelaku kekerasan pada anak dan perempuan bisa dilakukan oleh siapa saja terlepas dari umur, jenis kelamin, pendidikan, status sosial, latar belakang dan lain sebagainya. Bahkan bisa saja pelaku kekerasan merupakan orang yang tidak kita kenal atau lebih buruknya jika orang tersebut adalah orang terdekat kita. kekerasan dapat terjadi ketika pelaku memiliki kekuasaan yang lebih daripada korban dan adanya kesempatan untuk melakukan kekerasan pada korban.

Dampak yang dapat ditimbulkan dari kekerasan tersebut antara lain seperti trauma fisik dan mental, dampak tersebut bisa saja terus berlanjut hingga dewasa tanpa disadari. Misalnya seperti tidak mudah mempercayai orang lain, mengurung diri dan cenderung untuk menghindari kontak sosial, mengalami kecacatan fisik, mengalami trauma bila bertemu dengan lawan jenis dan lain sebagainya.  

Sedikit tips untuk menghindari kekerasan :

  • Untuk orang tua, usahakan untuk membangun komunikasi dengan baik pada anak.
  • Untuk anak, segera lapor pada pihak berwajib atau mencari perlindungan pada orang yang dipercaya ketika terjadi kekerasan
  • Carilah pengetahuan mengenai bagaimana cara melindungi diri ketika terjadi kekerasan.
  • Selalu waspada kepada orang yang terlihat mencurigakan.

Apabila telah terjadi kekerasan pada anak dan perempuan, segeralah melaporkan pada pihak berwajib agar dapat ditindaklanjuti. Berikan support kepada korban, hal ini berguna untuk mengurangi rasa trauma dan agar korban bisa segera pulih secara fisik maupun psikis seperti sedia kala meskipun belum tentu dapat pulih secara total.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun