Teh salah satu minuman populer dengan berbagai jenis dan manfaat kesehatan yang diklaim. Namun, dibalik itu semua mengonsumsi teh jika berlebihan berisiko menganggu penyerapan zat besi di dalam tubuh. Sebagian besar orang Indonesia meminum teh sebagai kebiasaan atau untuk menambah rasa pada minuman mereka sehari-hari. Teh mempunyai kandungan tanin yang merupakan salah satu bahan yang memiliki kemampuan untuk mencegah penyerapan zat besi. Menurut penelitian yang ditemukan, bahwa konsumsi jenis teh hitam dapat mengurangi penyerapan zat besi orang dewasa sebesar 62%. Menurut penelitian ini, efeknya lebih besar pada individu yang mengonsumsi teh. Tubuh manusia membutuhkan zat besi untuk memproduksi sel darah merah. Dengan konsumsi teh yang berlebihan tidak baik bagi kesehatan tubuh karena hal tersebut menghambat penyerapan zat besi yang berisiko terjadi anemia. Adapun batas maksimal dalam mengonsumsi teh atau tanin dalam sehari yaitu sebanyak 560 mg/kg, sedangkan pada secangkir teh atau 220 ml setara 195 mg/100 g tanin.
Teh menjadi minuman yang  banyak disukai semua kalangan umur, terutamanya pada remaja yang dimana hal tersebut jika dikonsumsi berlebih menyebabkan risiko anemia. Berdasarkan data Riskesdas 2018 sendiri didapatkan jika anemia pada remaja di Indonesia rentang usia (15-24 tahun) sebesar 32 % yang hal tersebut tergolong tinggi dan didapatkan jika persentase anemia remaja putri lebih tinggi daripada anemia remaja laki-laki yaitu 27,2 % pada perempuan dan 20,3% pada laki laki. Alasan perempuan lebih banyak terkena anemia dikarenakan banyak faktor terutama adanya fase menstruasi. Dan hal tersebut didukung oleh asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi seperti konsumsi teh yang berlebihan. Hal ini dapat terlihat pada salah satu penelitian ditemukan sebanyak 66,8% siswi mengalami anemia disebabkan oleh kebiasaan minum teh, pada penelitian lain ditemukan jika ada hubungan antara konsumsi teh dengan anemia dengan persentase ditemukan 94,7% mahasiswa ini memiliki kebiasaan minum teh. Didalam teh terdapat beberapa kandungan yang dapat menghambat penyerapan zat besi. Dalam penelitian sebelumnya, ditemukan bahwa polifenol yang terkandung dalam teh memiliki kemampuan untuk menghambat penyerapan zat besi non-heme, atau zat besi yang tidak terkandung dalam hemoglobin. Polifenol adalah bahan yang terkandung dalam tanaman dan memiliki efek antioksidan. Teh mengandung polifenol, atau juga dikenal sebagai tanin, yang dapat menghambat penyerapan zat besi oleh usus, sehingga berisiko anemia.
Adapun dampak yang akan terjadi saat sering mengonsumsi teh terutamanya saat setelah makan, dapat berisiko tinggi mengalami anemia. Yang mana hal ini dapat terjadi dikarenakan teh mengandung tanin, kandungan pada teh inilah yang menyebabkan zat besi tidak dapat terserap atau menghambat zat besi dalam tubuh. Efek penghambatan zat besi oleh tanin yang ada di teh ini dapat diatasi dengan mengonsumsi vitamin C. Hal ini karena dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh. Apabila mengonsumsi teh diimbangi juga dengan mengonsumsi buah seperti jeruk dan makanan lainnya yang mengandung banyak vitamin C. Adapun rekomendasi konsumsi teh sebaiknya tidak berlebihan cukup 3 kali dalam seminggu dan tips mengkonsumsi teh dianjurkan 2 jam setelah makan karena meminimalkan pengurangan kapasitas sel darah merah untuk menyerap zat besi hingga 64%. Tips tersebut dapat diterapkan untuk mencegah terjadinya anemia.
Referensi :Â
Djafaar, N. A., Munir, N. W., & Asfar, A. (2021). Pengaruh Pemberian Teh Hitam terhadap Kadar Hemoglobin pada Mus Musculus Balb Albino. Window of Nursing Journal, 149-155.
Kusumawati, A. D., Nurhayati, N., & Hardiansyah, A. (2024). ASUPAN Fe, KEBIASAAN MINUM TEH, DAN STATUS GIZI BERKAITAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SANTRI PUTRI. Journal of Nutrition College, 13(3), 294-303.
Nursilaputri, H. P., Subiastutik, E., & Setyarini, D. I. (2022). LITERATURE REVIEW KONSUMSI TEH DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA: A Literature Review: Tea Consumption with Anemia Incidence in Adolescents. Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), 8(2), 283-290.
Royani, I., Irwan, A. A., & Arifin, A. (2017). Pengaruh mengkonsumsi teh setelah makan terhadap kejadian anemia defisiensi besi pada remaja putri. UMI Medical Journal, 2(2), 20-25.
(Ditulis oleh : Dyah Ajeng Apresia Mutiara Dewi, dan Dwi Lestari Darma Pertiwi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H