Arus globalisasi telah mempermudah perpindahan informasi, teknologi, barang dan jasa melintasi batas teritorial negara. Batas negara menjadi samar dalam trend globalisasi masa kini. Perdagangan antar negara juga mengalami perkembangan yang signifikan. Arus perpindahan produk yang semakin meningkat disertai dengan semangat pasar bebas membawa negara-negara bersepakat untuk menghilangkan hambatan dalam perdagangan lintas batas.
Untuk memperkuat posisi perekonomiannya, negara-negara yang saling berdekatan secara geografis lama-kelamaan membentuk FTA atau yang sering disebut dengan Free Trade Area. FTA memiliki tujuan besar dalam mendukung kegiatan perdagangan yang dilakukan oleh negara-negara dalam suatu regional. Dukungan tersebut diwujudkan dalam bentuk pengurangan hingga penghapusan hambatan perdagangan baik yang bersifat tarif maupun non tarif. Dengan menghapuskan hambatan perdagangan maka diharapkan kegiatan perdagangan akan semakin lancar. Dalam perkembangannya jumlah Free Trade Area di seluruh dunia mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan.
Kawasan Free Trade Area juga terbentuk di regional ASEAN yang ditambah dengan negara China yang ikut tergabung. Kawasan Free Trade di ASEAN sering disebut ACFTA atau ASEAN-China Free Trade Area. ACFTA memiliki tujuan utama mendukung kegiatan perdagangan dalam bentuk reduksi hambatan tarif dan non tarif.
Reduksi hambatan tarif dan non tarif diprediksi akan meningkatkan volume perpindahan barang dan jasa dalam kegiatan perdagangan dunia. Peningkatan volume perdangan dunia berpotensi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara-negara yang terlibat didalamnya. Bagi negara yang memproduksi suatu produk akan memperoleh pertumbuhan ekonominya dari net export-import. Sedang untuk negara yang dituju, salah satunya tentu saja Indonesia, akan memperoleh pertumbuhan ekonomi negara dalam bentuk konsumsi. Kemudahan yang akan diperoleh Indonesia dalam melakukan aktifitas perdagangan yang disertai dengan iklim ekonomi yang semakin baik diprediksi akan menstimulus produksi barang dan jasa. Kenaikan volume produksi tentu akan membawa kenaikan demand akan bahan mentah dan tenaga kerja apalagi jika mengingat banyaknya jumlah penduduk Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H