Mohon tunggu...
Dyah AmandaSari
Dyah AmandaSari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa dari pendidikan Perguruan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tak Melulu Hadiah, Ternyata Ini Mampu Membuat Siswa Semangat Belajar

24 Desember 2023   11:32 Diperbarui: 24 Desember 2023   11:35 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sesuatu hal yang sifatnya reward pasti sangat diminati. Sama halnya dengan belajar karena dijaman yang serba kekinian ini banyak kaum milenial berlomba-lomba dalam menambah wawasan termasuk dengan belajar di Lembaga formal. Dalam melaksanakan belajar tidak bisa dipungkiri terkadang kita merasa bosan, malas atau perasaan dimana bisa hilangnya semangat untuk belajar. Hal ini sangat wajar dan setiap orang bisa mengalaminya. Ada banyak motivasi yang dilakukan guru untuk membangkitkan semangat belajar setiap siswanya.

            Setiap guru pasti menginginkan siswanya untuk selalu semangat dan fokus pada materi yang disampaikan. Akan tetapi banyak faktor dan kondisi dimana konsentrasi siswa berkurang. Seperti misalnya, ngantuk, bosan, dan situasi pembelajaran yang sangat monoton menyebabkan siswa kurang dan sulit untuk menerima materi yang telah dijelaskan. Banyak cara yang dapat dilakukan guru dalam menyampaikan materi pelajaran agar siswanya merasa bahwa materi yang disampaikan menyenangkan dan tidak bosan karena pembelajaran yang menyenangkan dapat meningkatkan dopamine endorphin atau oksigen di otak. Dopamine endorphin ini berperan untuk menyampaikan rangsangan ke seluruh tubuh. Nah saat diproduksi dalam jumlah yang tepat hormon ini akan meningkatkan suasana hati sehingga orang akan merasa lebih bahagia dan bersemangat. Model dan strategi pembelajaran menjadi salah satu faktor pendukung dalam proses mentransfer ilmu dari guru terhadap siswanya. Oleh sebab itu, guru dituntut agar menggali kemampuan dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran dengan benar. Ketika model pembelajaran yang dilakukan sudah tepat,efektif dan efisien maka tujuan dari pembelajaran sudah terwujud.

            Salah satu yang bisa dilakukan guru adalah dengan cara memainkan ice breaking yang akan membangunkan semangat serta konsentrasi penuh bagi siswa. Ice breaking sendiri adalah kegiatan dimana guru melakukan permainan pada awal pertemuan atau sesi untuk membantu memecah kecanggungan antara peserta, serta membangun interaksi dan komunikasi yang lebih baik. Ice breaking memiliki fungsi yang bisa dilakukan saat pertengahan pembelajaran guna untuk mengkondisikan kembali pikiran siswa yang tidak fokus serta menumbuhkan kembali motivasi belajar yang ada pada siswa maka perlu dilakukannya ice breaking. Karena tidak melulu berbentuk hadiah agar seorang siswa semangat dan suasana pembelajaran di dalam kelas menyenangkan. Terdapat cara lain yang tidak kalah meriah dari pembagian hadiah itu sendiri salah satunya adalah ice breaking

            Kelebihan dari ice breaking yaitu waktu yang seharusnya lama menjadi terasa cepat dan berdampak menyenangkan dalam pembelajaran serta menciptakan suasana yang kompak dan terpadu. Ice breaking dapat berpengaruh terhadap belajar siswa, minat belajar siswa, serta menumbuhkan semangat yang baru bagi siswa itu sendiri. Dan semangat inilah yang menjadi modal setiap individu untuk melakukan suatu aktivitas. Dan ice breaking juga dapat mempengaruhi daya serap siswa yaitu mempengaruhi tingkat pemahaman siswa terhadap pembelajaran.

            Adapun macam-macam ice breaking yang bisa dilakukan guru untuk membuat semangat dan kondisi kelas lebih menyenangkan adalah sebagai berikut:

  • Ibu mengatakan
  • Dalam permainan ibu mengatakan, siswa diminta mengikuti perintah yang mereka dengar ketika guru mengucapkan kata "ibu katakan" dan diikuti kalimat perintahnya. Contoh, guru mengucapkan "ibu kata, buka bukumu!" maka siswa harus membuka buku mereka, tetapi apabila guru hanya mengucapkan "buka bukumu!" maka siswa tidak perlu mengikuti perintahnya. Guru disarankan memberikan perintah yang bisa mengecoh siswa sehingga kemampuan mendengarkan mereka benar-benar di uji. Hal inilah yang membuat suasana kelas menjadi lebih hidup karena akan timbulnya suara suara keriwehan akan tetapi tetap pada pembelajaran karena fokusnya hanya untuk membangkitkan fokus peserta didik.
  • Genap Dooor
  • Dalam permainan ini guru memberi instruksi pada siswa untuk membentuk lingkaran, siswa mulai berhitung dari angka 1 dan seterusnya. Jika terdapat angka genap maka siswa tersebut harus mengucapkan dooor tanpa menyebut angka genapnya. Kalau terdapat siswa yang tidak mengucapkan dooor ketika berenti diangka genap maka guru memberikan hukuman yang sepantasnya. Contohnya bernyanyi,bershalawat dan lainnya. Permainan ini berfungsi untuk mengasah kemampuan berpikir siswa serta menelaah angka ganjil/genap.
  • Ikuti yang dilihat
  • Dalam permainan "ikuti yang dilihat" adalah kata kuncinya. Yaitu lakukan apa yang saya lakukan,jangan lakukan apa yang saya katakan. Contohnya guru mengatakan "pegang hidung" padahal guru memegang telinga maka seharusya siswa memegang telinga karena kata kuncinya adalah melakukan apa yang dilakukan guru bukan apa yang diucapkan guru. Permainan ini agar membuat siswa jeli terhadap pendengaran dan fokus terhadap apa yang dilihat.
  • Permainan 369
  • Dalam permainan ini setiap siswa harus mengatakan angka secara berurutan dimulai dari satu. Siswa yang mendapat angka 3,6, dan 9 harus bertepuk tangan dan tidak boleh menyebut angkanya. Permainan akan lebih seru jika tepukan tangan disesuaikan dengan jumlah angka yang muncul. Contohnya, saat tiba di angka 16 hanya menepuk satu kali. Namun, ketika mendapat angka 66 artinya siswa harus menepuk tangan dua kali. Dalam hal ini siswa diminta untuk lebih bermain di kogitif nya karena harus fokus dan konsentrasi pada angka yang mereka dapat.

            Nah, ice breaking tersebut akan membuat suasana pembelajaran yang hidup dalam arti peserta didik ikut terlibat dalam pembelajaran jadi bukan hanya guru nya saja yang menjelaskan (teacher centered) melainkan muridnya ikut serta (learning by doing). Jadi secara tidak langsung ice breaking yang mengarah kepada tingkat kognitif peserta didik  ini bisa menjadi penilaian atau tolak ukur kemampuan yang dimiliki peserta didik tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun