Mohon tunggu...
Dyah Ratna Rohmania
Dyah Ratna Rohmania Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya mahasiswa akuntansi syariah di UIN K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan, saya memiliki ketertarikan pada keuangan dan akuntansi berbasis syariah yang berfokus pada prinsip-prinsip islam.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Pengendalian Manajemen dalam Mewujudkan Budaya Etis di Tempat Kerja untuk Meningkatkan Keberlanjutan Organisasi

6 November 2024   13:05 Diperbarui: 6 November 2024   20:31 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penerapan Sistem Pengendalian Manajemen (SPM) memiliki peran krusial dalam membentuk dan memelihara budaya etis di tempat kerja, yang pada gilirannya berkontribusi pada keberlanjutan organisasi. Etika yang diterapkan dalam lingkungan kerja tidak hanya mencerminkan nilai-nilai yang dianut perusahaan, tetapi juga secara langsung memengaruhi kinerja jangka panjang dan stabilitas organisasi. 

Dalam era bisnis yang semakin kompetitif, perusahaan yang mengutamakan penerapan SPM yang solid mampu menciptakan lingkungan kerja yang mendukung integritas, kepercayaan, dan produktivitas karyawan, yang merupakan fondasi keberlanjutan perusahaan itu sendiri.

Elemen-elemen penting dalam SPM yang mendukung perilaku etis, seperti penetapan nilai-nilai perusahaan, kebijakan anti-korupsi, dan prosedur anti-diskriminasi, membantu memperkuat budaya etis. Perusahaan yang mengedepankan pelatihan dan sosialisasi nilai-nilai etika di kalangan karyawan memiliki peluang lebih besar untuk membangun kesadaran kolektif mengenai pentingnya integritas dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka. Hal ini dapat membuat karyawan tidak hanya bekerja untuk memenuhi target, tetapi juga berkomitmen pada prinsip-prinsip yang mendukung keberlanjutan organisasi dalam jangka panjang.

Selain itu, penerapan SPM yang efektif juga melibatkan mekanisme monitoring yang ketat, yang tidak hanya berfungsi untuk memastikan ketaatan terhadap aturan, tetapi juga mengingatkan setiap individu akan pentingnya etika dalam keputusan sehari-hari. Sistem pelaporan pelanggaran yang aman dan transparan memungkinkan karyawan untuk melaporkan perilaku tidak etis tanpa rasa takut, yang memperkuat sistem pengendalian internal dan menjaga keharmonisan budaya etis dalam organisasi.

Manfaat dari penerapan SPM yang berkelanjutan sangat terlihat dari peningkatan reputasi perusahaan di mata pelanggan, loyalitas karyawan, serta stabilitas dan daya saing yang lebih kuat. Organisasi yang mendukung karyawan untuk berperilaku etis menciptakan fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan yang berkelanjutan, di mana setiap individu merasa terlibat dalam menjaga reputasi dan kesuksesan jangka panjang perusahaan.  Dengan demikian, penerapan SPM yang berfokus pada etika bukan hanya sekedar kewajiban, tetapi juga investasi penting dalam memperkuat keberlanjutan organisasi di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun