Peserta didik yang telah lulus SMP memiliki 2 pilihan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu SMA atau SMK. Peserta didik yang memiliki keinginan untuk langsung siap bekerja kebanyakan akan memilih sekolah kejuruan untuk jenjang berikutnya.Â
Adanya kecenderungan peserta didik tidak didampingi orang tua dalam memilih jurusan Membuat beberapa jurusan pada jenjang SMK menjadi tidak banyak diminati. Salah satu jurusan yang mulai ditinggalkan dan sepi peminat adalah jurusan Akuntansi.
Jurusan Akuntansi identic dengan jurusan yang kegiatannya menghitung. kegiatan menghitung menjadi momok yang dihindari oleh peserta didik. Padahal lulusan SMK jurusan Akuntansi memiliki peluang kerja yang cukup banyak tetapi tidak menjadi bahan pertimbangan calon peserta didik untuk memilih jurusan Akuntansi.Â
Jurusan Akuntansi adalah jurusan yang membosankan di karenakan hanya berkutat pada berhitung dan menghitung yang tidak ada wujud uangnya. Jurusan Akuntansi dianggap sulit oleh peserta didik karena setiap tugas akan diberikan masalah yang berhubungan dengan keuangan.Â
Dengan argument seperti itu maka banyak calon peserta didik lebih memilih jurusan lain yang menurut peserta didik jurusan yang diambil adalah  jurusan yang tidak berkutat pada hitung -- hitungan seperti jurusan Akuntansi.Â
Bagi peserta didik yang beranggapan bahwa jurusan Akuntansi merupakan jurusan yang tidak mudah, perlu usaha berpikir, telaten, teliti, disiplin maka pasti akan memilih jurusan yang lain yang tidak membutuhkan untuk berhitung.
Anggapan bahwa jurusan Akuntansi merupakan jurusan yang telah kuno dan tidak up to date juga sebagai factor pendukung jurusan Akuntansi mulai ditinggalkan peminat.Â
Peserta didik akan memilih jurusan yang berhubungan dengan teknologi jaman sekarang. Peserta didik menganggap jurusan yang berhubungan dengan teknologi adalah jurusan yang keren dan memiliki nilai lebih karena menggunakan alat-alat canggih yang modern.Â
Kondisi saat ini yang perkembangan teknologi sangat pesat membuat manusia mulai tergantung pada teknologi, sedangkan anggapan calon peserta didik jurusan Akuntansi tidak terlalu menggunakan teknologi sehingga dianggap kurang keren dan tidak gaul.
Banyaknya bukti bahwa lulusan Akuntansi bekerja tidak sesuai dengan bidangnya Membuat calon peserta didik juga berpikir Kembali untuk memilih jurusan Akuntansi.Â