Beber -- Siapa yang tidak tahu dengan mainan lato-lato yang sedang tren dikalangan masyarakat, tidak hanya anak-anak tapi juga orang dewasa. Lato-lato ini mainan yang sempat popular di era tahun 1990-an. Mainan ini terdiri dari dua bandul yang terbuat dari plastic keras yang digantung ke seutas tali dan ditengah talinya terdapat semacam cincin untuk mengatur pergerakan bandul yang saling beradu hingga menimbulkan suara yang nyaring. Tetapi ada beberapa negara yang melarang permainan lato-lato ini karena dianggap berbahaya.
Seiring dengan banyak nya anak-anak yang memainkan permainan ini, banyak warga yang merasa terganggu dengan suara nya, salah satunya Devi (23) mengaku terganggu dengan suara mainan ini yang dimainkan anak-anak di daerah tempat tinggalnya.
"Lato-lato ini kan mainan dari plastic yang diadu lalu menimbulkan suara nyaring. Di daerah rumah banyak anak-anak yang main lato-lato untuk waktu yang lama. Terkadang dari siang sampai sore saya masih bisa dengar suara mainannya. Saya dan beberapa warga lainnya merasa terganggu dengan suaranya. Tak jarang saya menegur anak-anak itu agar memainkan mainan itu tidak didekat rumah saya karena saya meraga terganggu dengan suaranya membuat saya tidak bisa fokus mengerjakan pekerjaan di rumah." Ungkapnya.
"Harus nya ada larangan untuk tidak memainkan lato-lato ditempat-tempat tertentu, dan orang tua harus bisa membatasi anak-anak mereka agar tidak terlalu sering memainkan permainan tersebut, kasian juga warga yang terganggu." Devi menambahkan.
Akan tetapi dengan adanya fenomena lato-lato ini, terdapat juga sisi positif nya seperti anak-anak menjadi tidak terlalu fokus dengan gadget, dan dapat mengasah kemampuan otak anak-anak. Tetapi perlu juga diingat bahwa tidak boleh asal memainkan permainan lato-lato, harus tahu tempat dan waktu yang tepat saat ingin memainkan permainan tersebut.
