Mohon tunggu...
Bakoel Kopie
Bakoel Kopie Mohon Tunggu... -

ordinary people, simple and like friendship....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Meratapi Merapi

6 November 2010   11:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:48 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dahsyat. ya mungkin kata itulah yang bisa menggambarkan kehebatan letusan Merapi yang terjadi satu minggu belakangan. Melihat berita berita di TV dan Surat Kabar miris rasanya. Benar-benar tidak pernah menyangka gunung yang tingginya kurang dari 3000 M bisa berbuat seganas itu. Gunung yang paling aktif di dunia, Gunung yang dulu pernah aku duduki puncak tertingginya. Gunung yang menjadi kebanggaan pariwisata jogja kini sedang terbangun dari mimpi-mimpinya....

Kata temanku "merapi tidak marah, merapi hanya menyapa dan sedang menyebarkan pupuk ke daeah sekitarnya", iya mungkin itu adalah makna yang memang harus dimaklumi kita sebagai masyarakat yang menjadi korban merapi saat ini.

Memang benar merapi telah merampas rumah masyarakat sekitar, telah merusak sawah dan ladang, telah mengambil ternak bahkan sanak saudara mereka. Tapi disisi lain Merapi sebenarnya sayang dengan kita semua, dia hanya ingin mengembalikan kesuburan tanah dengan abu vulkaniknya. Dia juga sepertinya tak ketinggalan berita, Dia memuntahkan isi perutnya dengan harapan suhu bumi menjadi turun. Itu karena dia tahu suhu bumi kita dari hari kehari mengalami kenaikan. Sebab salah satu efek global dari meletusnya sebuah gunung adalah turunnya suhu bumi. Jadi salahkah kalau merapi meletus? Kalau tidak sebenernya salah siapakah itu???

Sudah bukan eranya lagi saling salah menyalahkan, mungkin ini adalah teguran buat kita agar kita bisa menjadi ramah dengan alam kita, jika kita ramah, maka alampun akan ramah juga dengan kita. Semoga saja merapi segera mengakhiri aktivitasnya, semoga para pengungsi diberi kelapangan dada dan semangat hidup yang tak pernah habis untuk kembali merajut hidup mereka yang telah porak poranda,,,

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun