Mohon tunggu...
DWY NOVIALITAYOVANDA
DWY NOVIALITAYOVANDA Mohon Tunggu... Lainnya - كُنْ فَيَكُونُ

Dwy Novialita Yovanda_190402080021

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Munculnya Eco Wisata Kebun Kopi Dampit

2 November 2020   07:39 Diperbarui: 2 November 2020   17:36 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Eco wisata atau ekoturisme merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan alam sebagai pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal. Eco wisata Kebun Kopi Dampit berdiri  sudah dikenal cukup luas di wilayah Malang, khususnya di daerah Kecamatan Dampit desa Amadanom. 

Malang adalah daerah pegunugan yang terletak didaerah Jawa Timur bagian selatan yang terkenal dengan kesuburan tanahnya. Layaknya desa lainnya di Indonesia, Desa Amadanom memiliki sejumlah potensi seperti pertanian dan perkebunan salah satunya kopi. 

Kabupaten Malang sejak zaman colonial tahun 1871 hingga sekarang, masih budidaya kopi. Karena terletak didaerah dataran tinggi dan dataran rendah. Maka untuk dataran tinggi ideal dengan kopi Arobica dan Robusta, nama Robusta sudah dikenal di 45 negara.

"Lahirnya Eco Wisata Kebun Kopi Dampit ini berawal dari konsep kelompok tani pada tahun 2001, setelah melakukan sekolah lapangan melahiran kemanusiaan -- kemanusiaan agar berkembang". Tutur Pak Karyadi 31/10/2020.

Dari kelompok tani menjadi kelas yang mampu menjual jasa dan barang seperti ahli dalam membudidaya untuk mendapatkan inovasi. Sebagai oleh -- oleh khas Dampit dan juga sebagai pelatihan masyarakat yang berbasis kopi. 

EcoWisata Kebun kopi Dampit juga bekerja sama dengan pendidikan terutama dengan anak SD. Anak SD datang seminggu 2kali, harapannya untuk Ecowisata Kebun Kopi Dampit yang pertama untuk mensejahterakan kelompok tani. 

Karena di Ecowisata di ajari mulai dari pembibitan sampai dengan ke pemasaran dan packing. Pemerintahan desa Amadanom sendiri mendukung dengan adanya wisata ini.

"Di desa Amadonom juga terkenal dengan kelompok KWT (Kelompok Tani Wanita) sudah berjalan kurang lebih satu tahun. Di dalam Ecowisata juga ada kuliner seperti minum kopi ini yang melaksanakan KWT." Kata Tustiningsih,bendahara kelompok tani 31/10/2020.

"Di EcoWisata kopi juga memanfaatkan homestay yang ada di sekitar Eco Wisata. Pengunjung yang hadir dalam satu hari dengan makan dan snack dan oleh -- oleh bubuk hanya membayar Rp 60.000,00, tetapi jika menginap sehari semalam kurang lebih membayar Rp 175.000,00 makan 5x, buku materi dan dapat oleh -- oleh bubuk." Tutur Pak Karyadi 31/10/2020.

"Keuntungannya membuka EcoWisata Kebun Kopi Dampit memanfaatkan tenaga dan homestaynya kurang lebih membaya Rp 50.000,00 per malam. Untuk anak SD hanya membayar Rp 20.000,00 sudah mendapatkan snack, minuman kopi dan tentunya mendapatkan ilmu." Tutur salah satu warga.

Untuk kalangan pelajar tergantung kelasnya seperti SD, SMP, Perguruan Tinggi sampai dengan kalangan umum. Kontribusi yang didapatkan oleh tamu yang datang menyesuaikan dari mereka sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun