Mohon tunggu...
Dwy Listiya
Dwy Listiya Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Mercu Buana

Apa yang saya tulis merupakan apa yang sedikit saya pahami, namun jika ada kesalahan mohon untuk dikoreksi dengan baik untuk bahan ajaran saya terima kasih

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa yang di Perlukan Dalam Proses Audit Siklus Akuisisi dan Pembayaran

14 November 2023   23:15 Diperbarui: 22 November 2023   15:26 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arens, Alvin A. Elder, Randal J. II. Beasley, Mark S. Hogan, Chris E. (2017). Auditing And Assurance Services an integrated approach. Edisi 16.

Sebelumnya kita perlu ketahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan akuisisi?

Akuisisi adalah sebuah proses pengambilalihan/takeover. Misalkan perusahaan A mengakuisisi perusahaan B maka artinya adalah perusahaan B akan menjadi anak perusahaan dari perusahaan A. 

Siklus akuisisi dan pembayaran merupakan suatu rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data yang terkait dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa. Tujuan audit atas siklus akuisisi dan pembayaran adalah untuk mengevaluasi apakah akun-akun yang terkena dampak akuisisi barang dan jasa serta pengeluaran kas untuk akuisisi tersebut disajikan secara wajar sesuai dengan standar akuntansi. 

Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk siklus akuisisi dan pembayaran dibagi menjadi dua bidang besar, yaitu:

1. Pengujian akuisisi, menyangkut mengenai pemrosesan pesanan pembelian, penerimaan barang dan jasa, dan pengakuan liabilitas, 

2. Pengujian pembayaran, menyangkut mengenai pengolahan dan pencatatan pengeluaran uang tunai.

Metodologi yang di rancang untuk menguji pengendalian Substantif Pengujian Transaksi untuk Siklus Akuisisi dan Pembayaran

Berikut ini merupakan tahapan dari proses audit atas siklus akuisisi dan pembayaran.

  • Pengendalian Internal Terhadap Siklus Akuisisi dan Pembayaran

sebagai bagian dari prosedur penilaian risiko, Auditor perlu memahami mengenai pengendalian internal atas siklus akuisisi dan pembayaran  dengan mempelajari diagram alur klien, meninjau kuisioner pengendalian internal, dan melakukkan pengujian penelusuran untuk transaksi akuisisi dan pembayaran kas. Audit Internal harus membantu organisasi dalam memelihara pengendalian intern yang efektif dengan cara mengevaluasi kecukupan , efisiensi dan efektivitas pengendalian tersebut, serta mendorong peningkatan pengendalian intern secara berkesinambungan Untuk mengevaluasi sistem pengendalian intern diperlukan kriteria yang memadai.


  • Menilai Risiko Pengendalian Terhadap Siklus Akuisisi dan Pembayaran 

Untuk menilai suatu risiko pengendalian terhadap siklus akuisisi dan pembayaran diperlukan beberapa hal yang perlu di perhatikan  yaitu:

1. Otorisasi pembeliaan , otorisasi merupakan proses pengajuan persetujuan atas transaksi yang akan dilaksanakan dari pihak yang berwenang. otorisasi pembelian yang tepat untuk akuisisi memastikan bahwa  barang dan jasa yang diperoleh adalah untuk tujuan resmi perusahaan. Sebagian perusahaan menggunakan tingkat otoritas yang berbeda pada level yang berbeda, contohnya: Akuisisi aset tetap yang melebihi batas anggaran maka nantinya akan di otorisasi oleh dewan direksi. dsb.

2. Pemisahan Penitipan Aset dari Fungsi Lain , Kebanyakan perusahaan tentu memiliki departemen penerimaan yang bertugas untuk membuat laporan penerimaan sebagai bukti penerimaan dan pemeriksaan barang. Satu salinan bukti itu nantinya biasanya dikirim ke gudang bahan mentah dan salinan lainnya ke departemen hutang untuk kebutuhan informasi mereka. jadi, departement yang membuat laporan penerimaan mereka harus independen dari pihak gudang dan dept hutang guna untuk mencegah terjadinya pencurian dan penyalahgunaan, serta barang harus dikontrol secara fisik sejak diterimanya sampai digunakan atau dibuang. 

3. Pencatatan Tepat Waktu dan Peninjauan Transaksi yang Independen , di beberapa perusahaan, pencatatan kewajiban akuisisi dilakukan berdasarkan penerimaan barang dan jasa. Departemen hutang dagang harus memiliki proses untuk memastikan kewajiban dicatat tepat waktu serta  memverifikasi kelayakan dari yg akan diakuisisi. jadi sebelum perusahaan melakukkan akuisisi, perusahaan akan memeriksa/memverifikasi terkait dengan kelayakan dari yg akan diakuisisi melalui dept hutang. 

Lalu bagaimana untuk pengendaliannya? yaitu diantara departemen hutang dagang dan teknologi informasi orang yang mencatat akuisisi tidak memiliki akses terhadap uang tunai, surat berharga, dan asset lainnya. Dokumen dan catatan yang memadai, prosedur pencatatan yang tepat serta pemeriksaan independen terhadap kinerja juga merupakan pengendalian yang diperlukan dalam fungsi hutang usaha.

4. Otorisasi Pembayaran Pengendalian yang paling penting atas pengeluaran kas. Otorisasi Pembayaran Pengendalian yang paling penting atas pengeluaran kas  yaitu: 

·Penandatanganan cek oleh individu yang memiliki wewenang yang tepat

·Pemisahan tanggung jawab untuk menandatangani cek dan melaksanakan fungsi utang usaha

·Pemeriksaan yang cermat atas dokumen pendukung oleh si penandatangan cek pada saat cek ditandatangani

Dalam hal ini perusahaan harus berhati-hati dalam memberikan kendali fisik atas cek kosong, batal, dan ditandatangani.
Mereka juga harus mempunyai metode untuk membatalkan dokumen pendukung untuk mencegah digunakan kembali sebagai dukungan untuk pemeriksaan lain di lain waktu. Cara yang umum dilakukan adalah dengan mendokumentasikan nomor cek pada dokumen pendukung.


  • Mengetahui cara menentukan luasnya pengujian internal

Auditor harus mengidentifikasi kunci pengendalian internal dan kelemahan serta menilai risiko pengendalian dari perusahaan yang diaudit. Jika auditor ingin mengandalkan pengendalian untuk mendukung penilaian risiko pengendalian pendahuluan dibawah maksimum, auditor perlu melaksanakan pengujian pengendalian untuk memperoleh bukti bahwa pengendalian telah beroperasi secara efektif. Setelah efektivitas operasi pengendalian ditingkatkan dan didukung oleh pengujian pengendalian tambahan, auditor akan mampu mengurangi pengujian substantif.  


  • Perencanaan Pengujian Pengendalian & Subtantif  

image-1-654ba67fedff761fb925dbc2.png
image-1-654ba67fedff761fb925dbc2.png

image-654ba69aedff762d2652dd02.png
image-654ba69aedff762d2652dd02.png

Karena pentingnya pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk akuisisi dan pengeluaran kas, penggunaan sampling atribut merupakan hal yang umum. Pendekatan ini serupa dengan yang digunakan untuk pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi penjualan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun