Syifa adalah gadis yang cerdas, pandai bergaul dan so, pastinya cantik nan bening. Hampir di segala bidang mata pelajaran dia mampu menguasainya, terlebih dibidang matematika tidak ada yang bisa menandinginya satu sekolah. Dia selalu menjadi perhatian semua guru yang mengajar di kelas. Dia sudah seperti maskotnya sekolah. Pagi itu, Seperti biasanya ia langsung mandi dan bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Lalu ke meja makan untuk sarapan, pada saat sarapan ia merasakan ada yang janggal dari masakan ibunya pagi ini.
"Bu, kok nasi goreng Ibu rasanya berbeda, tidak seperti biasanya?" Tanya Syifa penasaran.
"Ha? Itu hanya persaanmu saja nak, Ibu masaknya sama kok kayak biasanya!" jawab ibu nya santai.
Akhirnya Syifa tidak mempertanyakan lagi hal tersebut, tetapi dalam hatinya ia tahu pasti bahwa makanan ibunya pagi itu sangat berbeda, dan ditambah lagi sang ibu memanggil nya dengan kata "nak." Yang sangat asing baginya.
"Yah, Bu Syifa pergi sekolah ya!" lalu mencium tangan ayah ibu nya.
"Iya, hati-hati dijalan." Â Sahut ayahnya.
Syifa pun berangkat menuju sekolah yang tak jauh dari rumahnya.
"Sekarang Syifa sudah jadi gadis, cantik lagi, ya Mah. Andaikan kamu sehat, pasti semuanya akan merasa lebih menyenangkan." Keluh ayahnya sambil bersiap-siap.
 "Jangan begitu Yah, Mungkin ini sudah takdir Allah. Kita pasti bisa kok melewatinya."
 "Ya, sudahlah Ayah pergi ke kantor dulu. Jaga diri kamu baik-baik, Mah."
Setiba di sekolah ia langsung menuju kelas dan langsung duduk di kursi tempatnya.