Bagaimana sih caranya agar video youtube banyak yang nonton ? jumlah view yang banyak pada sebuah video yang kita upload di youtube memang memberikan kepuasan tersendiri , terlebih lagi jika video yang kita upload sudah dimonetasi tentu akan menghasilkan banyak sekali dollar yang bisa kita peroleh dari video tersebut .
Sudah susah payah bikin video YouTube kok penontonnya sedikit ya? Padahal sudah berusaha sebisa mungkin agar konten yang dipilih merupakan konten yang paling sering viral -- sebut saja prank.
Wafa Taftazani Country Strategic Partnerships Lead YouTube Indonesia menjelaskan dalam acara 'Samsung Galaxy A Series Creator Workshop II' Rabu (4/11/2020) bahwa semua kembali lagi semua dikendalikan oleh para penonton. Sehingga, penting sekali bagi kita untuk mengerti apa yang diperlukan pengguna saat ini.
Agar sebuah video youtube terkenal , ada beberapa cara yang wajib kalian patuhi , untuk mempermudahnya kita sudah membagi tutorial ini dalam beberapa bagian :
Buatlah sebuah video yang menarik dan bermanfaat
Ketahui apa yang sedang masyarakat ingin ketahui , membuat video yang menjawab pertanyaan masyarakat akan lebih mudah menjaring penonton ketimbang membuat video yang merekam aktifitas keseharian kamu.
Buat Video Berkualitas dan Original
Pastikan video yang kalian buat memiliki kualitas suara dan resolusi yang tinggi , kecepatan internet di Indonesia sudah mengalami banyak sekali peningkatan , upload lah video dengan resolusi sampai dengan 1080p , orang lebih suka dengan video high definition. Pastikan juga kalian tidak menjiplak atau meniru video orang lain , hindari juga menggunakan konten yang dilindungi hak cipta seperti : reupload video orang lain , upload berita dari TV dan menggunakan musik tanpa lisensi resmi dari pemiliknya.
Otentik
"Jadi channel atau video apa yang memenuhi kebutuhan? Yang pertama video yang memang didedikasikan untuk YouTube, kayak ada vibe-nya sendiri 'oh iya ini buat YouTube', terlihat otentik, inspiring, dan edukatif. Narasi juga harus jelas," tutur Wafa.
Durasi minimal 4 menit
Selain itu secara teknis, paling tidak buatlah konten minimal berdurasi 4 menit untuk menjaga engagement konten dengan audiens. Untuk seberapa sering, yang lebih dibutuhkan adalah soal konsistensi.
Optimalkan judul, thumbnail dan fitur lain
Secara sistem, penggunaan title, thumbnail, fitur end-screen, dan fitur lainnya harus dimaksimalkan untuk memudahkan penemuan channel. Sekali penonton sudah menyukai, ada kecenderungan mereka akan mengklik video YouTube kamu lainnya.
Balas komentar penonton
"Tapi ada beberapa hal penting lainnya contoh untuk balas komentar. Kalau ada yang komen jangan didiamkan saja, dibalas, atau kalau menarik di-pin jadi dia merasa bagian dari community tersebut," sambung Wafa.
Ingat tiga konten utama
Nah lebih lanjut, ada tipe-tipe konten yang kira-kira bisa menjadi flow kita dalam membuat suatu konten ialah 3H.
Pertama adalah 'hub' yakni jenis video yang secara konsisten biasanya sama tetapi berbeda topik misal Deddy Corbuzier dengan podcastnya. Kedua ialah 'Always on' atau diketahui sebagai 'Help content' karena menyajikan berita yang kapan saja ditonton akan selalu relevan.
"Ketiga ada Tentpole atau saya biasa sebutnya 'Hero content' terkait dengan momen terpenting misalnya launching produk baru atau launching film seru. Ini uploadnya nggak sering tapi spike karena ditunggu-tunggu," jelasnya.
Kalau kamu dapat membuat 3 jenis konten ini dengan baik itu adalah hal yang luar biasa, tetapi menjalani kedua-nya saja sudah sangat bagus.