Mohon tunggu...
dwiyoni hidayati
dwiyoni hidayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bismillah

Istiqomah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Budaya Asing Terhadap Budaya Kita

29 Juni 2021   10:21 Diperbarui: 29 Juni 2021   10:27 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa yang terpikirkan dalam benak kita saat mendengar istilah globalisasi?Siapanya sederhana ya mungkin proses masuknya keruang lingkup dunia atau dalam kata lain mendunianya sebagai aspek kehidupan sedangkan menurut istilah para ahli globalisasi adalah:
Globalisasi adalah suatu hubungan sosial yang mendunia yang kemudian terhubung satu sama lain sehingga antara kejadian dari tempat yang berbeda bisa berdampak juga bagi tempat yang lain.(Antony Giddes)
Globalisasi adalah terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antara masyrakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah kaidah yang sama(selo soermadjan)

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa globalisasi merupakan karakteristik hubungan antara penduduk yang melampaui batas konvensional seperti batas bangsa dan negeri yang mana dalam proses tersebut dunia telah dimanfaatkan dan tidak adanya pembatasan wilayah bangsa dan negeri hal ini berdampak pada perubahan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dampak globalisasi di sini dimaksudkan sebagai pengaruh globalisasi yang bersifat positif dan negatif khususnya dalam bidang sosial budaya masyarakat. Kita lihat ketika diantara kita berapa banyak anak muda yang menyukai kesenian tradisional?  seperti wayang kulit,kuda lumping, ludruk,  jika dibandingkan dengan anak muda yang lebih menyukai kesenian modern seperti Opera teater atau drama Korea? Lalu bandingkan lagi dengan beberapa banyak anak muda yang lebih menyukai cerita fiksi dari luar negeri seperti Harry Potter, spider-man, Superman atau Robin hood, Jika dibandingkan dengan cerita fiksi dari dalam negeri seperti maling Kundang,Sangkuriang, atau Roro Jonggrang. Belum lagi beberapa banyak anak muda yang yang lebih mengenal budaya Korea waves mulai dari musik gaya hidup makanan fashion ala oppa-oppa Korea. Jawabannya dari 100% hanya 40% remaja yang lebih memilih menyukai serta mengenal budaya asli Indonesia, ironis memang di tengah-tengah krisis moral yang melanda para remaja kita harus dihadapkan dengan berbagai budaya yang sedikit banyak membawa pengaruh buruk bagi kehidupan kita, bahkan mampu menggeser nilai-nilai moral yang telah ditanamkan erat oleh nenek moyang kita.
Lantas apakah kita harus bersikap apatis dan menolak mentah-mentah setiap kebudayaan yang masuk? Kita tidak harus bersikap apatis hanya saja yang kita butuhkan adalah sikap selektif dalam memilih dan memilah setiap kebudayaan luar yang masuk, apalagi budaya kita terkenal dengan budaya timur yang mengutamakan kelembutan dan kesopanan. Hal ini tentu bertolak belakang dengan budaya luar yang lebih mengutamakan kebebasan berpendapat serta kesetaraan gender,  ironis sekali bukan, terlepas dari itu sebagai generasi muda di mana di pundak kita lah nasib bangsa ini berada marilah kita tanamkan kembali rasa nasionalisme yang sudah tergerus zaman dengan peningkatan kadar ketakwaan kita kepada Tuhan yang maha esa, serta berperilaku objektif selektif dan senantiasa berpikiran positif. positif terhadap perubahan budaya yang ada.
Daftar Pustaka
Hery.2018.Pengertian GLOBALISASI Penyebab , Teori, Ciri Ciri Dan Dampak Globalisasi.http://salamadian.com/pengertian-globalisasi/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun