orang Belanda.
Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, juga dikenal sebagai Ki Hajar Dewantara, adalah seorang bangsawan Jawa yang berpartisipasi dalam perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia, menjadi guru bangsa, mengajar siswa, menulis buku, dan berpolitik. Dia juga menjadi pelopor pendidikan asli Indonesia selama masa penjajahan Belanda. Dia adalah pendiri Perguruan Taman Siswa, yang memungkinkan penduduk adat memperoleh hak pendidikan seperti para priayi danPada tahun 1947, Ki Hajar Dewantara mempertegas gagasannya dengan mengemukakan lima asas yang dikenal dengan Panca Darma, yaitu:
1.Asas Kemerdekaan
2. Asas Kodrat Alam
3. Asas Kebudayaan
4. Asas Kebangsaan
5. Asas Kemanusiaan
Penjelasan untuk setiap bagian semboyan, "Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani," diberikan di bawah ini:
1. Ing Ngarsa Sung Tuladha berarti "di depan memberikan contoh atau teladan", dan "ing" artinya "di depan", dan "sung" artinya "saya." Seorang pemimpin harus memberi contoh yang baik kepada orang lain, berperilaku baik, dan menjadi panutan. Oleh karena itu, menjadi pemimpin berarti memberikan contoh yang baik kepada orang lain.
2. Ing Madya Mangun Karsa, "di tengah-tengah membangun kemauan atau cita-cita" berarti membangun, dan krasa berarti kemauan. Ini menunjukkan bahwa seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk memotivasi orang lain, menumbuhkan semangat, dan membuat lingkungan yang mendukung produktivitas. Mereka harus memiliki kemampuan untuk mendorong orang lain untuk bekerja.