(akhirnya, setelah sekian lama, bisa bergabung lagi dengan kompasiana n_n..Oke, tanpa basa-basi, saya mulai post saya dengan topik berkut) Teman-teman, beberapa minggu lalu, sy mendapatkan info dari seorang kerabat yang berdomisili di Jepang. Tahun lalu bersama teman2 NGO di Poso dan Jepang, beliau memulai program perpustakaan untuk anak2 di daerah Poso/Tentena. Daerah tersebut tidak ada toko buku, apalagi buku anak2, sedangkan perpustakaan di sekolah juga hanya berisi buku pelajaran yg tidak bisa dipinjam. Berkan donasi banyak orang, saat ini perpustakaan sudah punya 750 buku, baru dan bekas. Sejak Oktober 2011 setiap weekend beliau menyewa mobil atau perahu (untuk menyeberang danau Poso) dan membawa buku2 tsb ke desa2 terpencil supaya anak2 di sana bisa mendapatkan kesempatan membaca juga. Pasca konflik, dunia yang mereka tinggali adalah dunia mayoritas yang dilindungi dalam benteng identitas suku atau agama. Rasa curiga, dendam juga kebencian terhadap dunia di luar komunitasnya bukan saja menimbulkan perasaan asing, tapi juga dimusuhi bahkan jika perlu diperangi. Perbedaan adalah sesuatu yang asing. Di usia belia, dunia mereka dibatasi, tidak ada ruang.
Ide tentang Perpustakaan Keliling, juga berasal dari cerita anak-anak di sekitar wilayah pemukiman pengungsi. Agar "hati sangat senang" dan "melihat dunia yang luas" belasan anak-anak menempuh perjalanan yang jaraknya 2-3 kilometer untuk menjangkau Perpustakaan Sophia. 20 buku di perpustakaan, dibaca secara bergiliran, dan berulang-ulang oleh ratusan anak-anak.Semangat anak-anak ini dibatasi dengan ketiadaan akses terhadap buku-buku. Oleh karena itu, tidak terkira perasaan "hati sangat senang" yang dimiliki anak-anak, ketika beberapa pihak yang diorganisir oleh Indonesian Community in Japang (ICJ) memberikan donasi ratusan buku-buku dalam Project Sophia. Untuk itu, Project Sophia mengambil bentuk Perpustakaan Keliling. Agar semakin banyak anak-anak bisa memiliki "hati sangat senang" dan "melihat dunia yang luas". Bermimpi, bekerja mewujudkan mimpi, untuk kehidupan pasca konflik yang indah dan damai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H