Mahasiswa UIN Gusdur Pekalongan mengadakan sosialisasi mengenai kenakalan remaja di Balai Desa Sidoharjo pada Jumat, 8 November 2024. Acara ini menghadirkan Muhammad Bilal, Duta Genre Pekalongan, sebagai pembicara. Sosialisasi ini bertemakan "Dari Remaja untuk Masa Depan," dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran remaja desa Sidoharjo tentang bahaya kenakalan remaja serta dampak negatifnya terhadap masa depan.
Sidoharjo -- Kelompok 28 dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) 60Dalam sosialisasi ini, Muhammad Bilal menyampaikan berbagai bentuk kenakalan remaja yang semakin marak terjadi, seperti mencuri buah durian, mabuk-mabukan, perjudian slot, seks bebas, tawuran, hingga pelecehan seksual. Bilal menjelaskan bahwa kenakalan remaja tersebut tidak hanya berdampak langsung pada diri pelakunya, tetapi juga membawa dampak negatif pada lingkungan sekitar dan citra desa.
"Seks bebas misalnya, dapat menyebabkan penyakit menular seperti HIV, raja singa, gonore, dan sifilis. Aktivitas perjudian slot juga berakibat buruk, menyebabkan banyak remaja kehabisan uang, terjerat hutang, dan akhirnya menggali lubang tutup lubang," ungkap Muhammad Bilal.
Lebih lanjut, Bilal menjelaskan efek buruk dari kebiasaan mabuk-mabukan yang dapat merusak organ tubuh, melemahkan sistem kekebalan tubuh, dan membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit. Semua aktivitas negatif tersebut bisa mengganggu masa depan generasi muda dan menjadi hambatan dalam meraih cita-cita.
Untuk membantu remaja desa Sidoharjo dalam menghadapi tantangan dan godaan yang ada, Muhammad Bilal juga memberikan beberapa cara agar mereka bisa membawa diri dengan baik, khususnya saat beraktivitas di luar desa. Bilal menekankan pentingnya:
*Mempertahankan jati diri, sehingga tidak mudah terbawa arus pergaulan negatif.
*Memperbanyak relasi yang positif, sehingga dapat saling mendukung dalam menghadapi berbagai situasi.
*Menghargai pekerjaan dan usaha orang lain, agar memiliki rasa hormat dan empati yang tinggi.
*Mempersiapkan diri dengan adanya tantangan kenakalan remaja di lingkungan sekitar.
*Fokus pada persiapan masa depan, baik dari segi pendidikan maupun keterampilan.
*Menghindari berbagai bentuk kenakalan remaja demi masa depan yang cerah dan gemilang.