Rumah produksi film atau production house kini semakin banyak. Ini dapat dilihat dengan banyaknya film dan sinetron yang beragam. Kebutuhan masyarakat Indonesia akan sebuah film dan sinetron yang tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik dan berkualitas. Hal ini lah yang menjadikan salah satu dari beberapa alasan terbentuknya Kombe Pictures. Yaitu sebuah production house yg berawal dari tugas sebuah mata kuliah.
Kreativitas memang dapat muncul darimana saja, apalagi jika berkumpul dengan orang-orang yg memiliki passion yang sama. Hal itu pula yang dirasakan oleh Dede Widian Prayugo pria asal Tarakan, yaitu sebagai Ketua. Kombe Pictures mungkin nama yang sedikit aneh terdengar ditelinga orang-orang, tetapi tim ini telah banyak menghasilkan karya seperti film-film pendek yang tentu saja juga banyak meraih penghargaan di Kota Samarinda. Kombe, singkatan dari komunikasi B. Karena memang seluruh anggotanya berasal dari mahasiswa-mahasiswi Ilmu Komunikasi Fisip Univ. Mulawarman.
Mata kuliah Komunikasi Lintas Budaya merupakan asal muasal terbentuknya Kombe Pictures. “Waktu itu kami diberi tugas oleh Pak Sabir untuk membuat film dokumenter yang berlatar belakang budaya, jadi setelah tugas selesai akhirnya Dede berpikir akan lebih baik jika tim ini diteruskan untuk dijadikan sebuah Production House”, ujar salah satu anggota Kombe Pictures.
Dengan jumlah anggota 12 orang, yakni 5 laki-laki dan 7 wanita. Untuk sebagian orang beranggapan bahwa tim ini terlalu banyak. Tapi bagi Kombe Pictures, banyaknya anggota akan membuat keangekaragaman dalam hal berpikir dan maksimalnya ide-ide yang didapat. Memang sesekali waktu bisa terjadi perbedaan pendapat namun tidak melunturkan semangat untuk terus berkarya. Bagi Dede, para anggotanya sudah memiliki bakat masing-masing yang apabila terus diasah akan menghasilkan sesuatu yang sangat baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H