Mohon tunggu...
Wiwit SHM
Wiwit SHM Mohon Tunggu...

Menjadi Istri dan Ibu yang terbaik buat keluargaku tercinta. Silahkan follow blog saya http://www.blogger.com/wiwitsuhaimi

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Seringnya Listrik Mati Membuat Warga Sumbar Resah

24 Agustus 2013   07:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:53 2195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1377302762382175128

[caption id="attachment_283032" align="alignnone" width="500" caption="Mati lampu listrik dengan 3 lilin penerangan selain memakai lampu emergenci (dokpri)"][/caption]

Pemadaman listrik secara bergilir setiap harinya oleh PLN membuat masyarakat resah. Jadwal pemadaman listriknya tidak tertentu, kadang pagi, siang, sore ataupun malam, sehingga sangat menganggu aktifitas keseharian masyarakat yang ada di daerah Sumbar.

Mulai seringnya mati listrik di Sumbar, khususnya kota Padang menjelang Ramadhan hingga sekarang ini masih berlanjut. Setiap perwilayah bergiliran mati sekitar 4 jam lamanya.

Padahal jelas-jelas Pemko Padang menghimbau bahwa selama bulan Ramadhan agar dapat mengurangi frekwensi pemadaman listrik. Tapi alhasilnya nihil sama sekali. Masyarakat sangat menyayangkan ketidak nyamanan layanan yang diberikan oleh PLN. Menurut pengakuan dari masyarakat awam, banyak barang-barang elektronik mereka yang rusak.

“Benar-benar payah nih PLN, lagi enak-enaknya nonton dan internetan eee lampunya mati” kata anak saya yang masih duduk di SD. Rasanya kembali lagi di era zaman dahulu kala. Saat baru memasak nasi, lampu mati, terpaksa pindahin kekompor dan priok, gimana nggak ribet coba. Nah…giliran mau mencuci pakaian, mati lampu lagi. Malamnya mau tidur, lagi-lagi mati lampu. Ammmpppyyyyuuuunnn kapan sembuhnya nih listrik.

Ada lagi cerita dari warga Bukittinggi. Listriknya mati saat pelaksanaan sholat Idul Fitri. Akibatnya sholat Id jadi tergganggu. Terakhir sujud sholat Id listriknya mati beberapa saat, sehingga suara Imam tidak terdengar. Akibatnya banyak jema’ah yang bertahan sujud sangat lama. Bahkan ada pula yang masih sujud saat orang bubaran. Mereka baru menyadari sholat Id telah lama usai ketika banyak orang yang melintas didepan mereka, Hahahaha aku kok ketawa geli sendiri membayangkan, kenapa sih saat sujud nggak ada yang membangunkannya.

Kekecewaan masyarakat tidak habis sampai pemadaman listrik saja pada setiap harinya. Banyak warga yang mengeluh saat melakukan pembayaran tagihan listrikpun di awal bulan Agustus mengalami kenaikan 30 %. Lengkap sudah, sebelum Ramadhan dan sesudah lebaran, beban kehidupan pasca kenaikan BBM semakin nyata terasa. Apalagi dilihat dari segi ekonomis semakin miris saja.

Menurut Gubernur Sumbar (Sumatera Barat), Irwan Prayitno mengatakan Alasan PLN memadamkan listrik secara bergilir di Padang karena adanya tower PLN yang roboh dan dicuri warga yang lokasinya diperbatasan Sumbar dengan Sumsel.

Juru bicara PLN Sumbar Ridwan mengatakan tower yang roboh, telah ditanggulangi dengan tower sementara. Namun menurutnya, pemadaman masih akan terus terjadi pada siang hari, karena masalah lainnya adalah, pembangkit di Ombilin yang terbatas dan debit air PLTA danau buatan menurun (beritAnda.com)

Seluruh komponen masyarakat di Sumbar sangat berharap, agar PLN segera mengatasi permasalahan yang ada pada Instansinya, dan listrik kembali beroperasi normal seperti sediakala. Semoga !

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun