Mohon tunggu...
Wiwit SHM
Wiwit SHM Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Menjadi Istri dan Ibu yang terbaik buat keluargaku tercinta. Silahkan follow blog saya http://www.blogger.com/wiwitsuhaimi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kesabaran yang Sedang Diuji

10 Januari 2013   02:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:20 2041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13577914041457904941

Dinofootballclubmelatiku.blogspot.com

.

Kesabaran dalam menghadapi lingkaran permasalahan, tentu semua orang berbeda-beda cara menerapkan solusinya. Dengan sabar pula hendaknya kita dapat mengatur pola emosi yang bergema diruang hati dan pikiran yang menyesakan dada.

Sungguh berat ujian kesabaran bagi yang menjalaninya. Sabar...sabar, satu kata yang sejuk didengar namun sulit untuk merealisasikannyapada dunia nyata. Betulkah ? hehehe.

Sabar itu bagi saya identik dengan menahan diri. Menahan dari rasa amarah, benci, dan keluh kesah yang berkepanjangan. Jika ini tidak dipahami maka akan merusak kadar kesabaran dalam menghadapi segala cobaan yang mendera.

Takan ada setiap manusiapun yang terlepas dari segala pernak-pernik persoalan. Baik itu masalah rumah tangga maupun masalah yang ada dilingkungan luar. Semua perlu keahlian khusus dalam menanganinya, yaitu dengan kesabaran. Sikap sabar yang harus tertanam dalam hati dan jiwa kita.

Kata sabar seringkali terdengar saat mulai terlahir kedunia. Dikala seorang bayi mungil yang haus meminta ASI , dan sang Ibu berkata, “sabar nak, haus ya”.

Beranjak remaja dan dewasa, segala cobaan kian datang melanda, kata sabarpun selalu terngiang ditelinga, sang Ibu tak bosan-bosan mengingatkan kita, “sabar nak, orang sabar disayang Allah”. Itulah nyanyian seorang Ibu yang kasihnya tak pernah putus sepanjang masa.

Begitu juga dengan pasangan hidup dan anak-anak yang kita cintai. Sabar, sabarlah selalu, dengan tanda kutip, bila martabat diri dan agama dihina perlu kita bela kebenarannya. Sungguh, kesabaran itu tak berbatas, tak berpangkal dan tak berunjung, dan akan berbuah manis dikemudian harinya.

Yok, sabar adalah obat mujarab dari segala cobaan yang menghampiri. Kesabaran itu dapat diperoleh dengan mendekatkan diri pada Sang Maha Pencipta, sebagaimana firmanNyaJadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusu’”(Qs. Albaqarah 45).

Ini sulosiku dalam menghadapi persoalan hidup

“Wasalam,,, semoga kita menjadi orang yang sabar dan tawaqal”;">

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun