Mohon tunggu...
Wiwit SHM
Wiwit SHM Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Menjadi Istri dan Ibu yang terbaik buat keluargaku tercinta. Silahkan follow blog saya http://www.blogger.com/wiwitsuhaimi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Wisata Batu Batikam

10 Oktober 2018   13:04 Diperbarui: 10 Oktober 2018   14:29 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejenak melepaskan diri dari pernak pernik pelajaran yang selalu berjibaku dan menguras pikiran. "Sekali tepuk dua lalat" satu kali melakukan pekerjaan, mendapatkan beberapa hasil atau keuntungan. Begitulah versinya siswa mengambil keuntungan sambil belajar dan mengungkapkan rasa happy day  berwisata budaya alam minang kabau. 

Berawal dari materi pembelajaran siswa mengenai sejarah Bumi Alam Minang kabau yang bertumpu pada peninggalan Prasasti Pagaruyung, seluruh siswa kelas 5 dan beberapa guru yang berkompeten juga ikut serta menjajaki asal muasal terjadinya pemerintahan Raja Adityarman. Asyiik...!  Lagi-lagi para siswa senang bukan kepalang.

Maksud hati melaju kelokasi yang ditujupun telah sampai. Rombongan wisata melebur bersama angin mamiri yang terpasang kinipun menyaksikan betapa uniknya sejarah alam minang kabau yang bernama batu batikam, artinya batu berlubang, yang tinggi 55 cm, tebal 20cm dan lebar 45 cm. Menurut kabar berita (sejarahnya), batu batikam ini terjadinya kesalah pahaman dua orang bersaudara satu ibu berlainan ayah yang bernama Datuak Katumangguangan dan Datuak Parpatih Nan sabatang. Namanya batu batikam dikarenakan akibat tusukan keris Datuak Parpatih Nan Sabatang.  Meskipun batunya terkesan menyeramkan, namun mampu menarik minat wisatawan untuk menyusuri Bukit Gombak Kecamatan Tanjung Emas Batusangkar yang dikenal dengan Situs Cagar Budaya Prasasti Pagaruyuang .

Tempat Kuburan Raja Adityawarman (Dokpri)
Tempat Kuburan Raja Adityawarman (Dokpri)
Inilah Kuburan Rajo Yang Ditulis Dengan Huruf Sanskerta (Dokpri)
Inilah Kuburan Rajo Yang Ditulis Dengan Huruf Sanskerta (Dokpri)
Keseruan para siswa dan rombongan berlanjut ke alam ranah minang lainnya yang tak kalah indahnya. Yok..kita intip lagi Istano Pagaruyuang yang berjarak lebih kurang 5 km dari jantung hati eh keseleo lidah nih jantung kota Batusangkar maksudnya. Sambutan ramah dan tersenyum manis mereka mengucapkan selamat datang dan selamat kembali lagi dari makhluk topeng nan menawan hati sambil berselfi ria.

Berkumpul Dihalaman Rumah Gadang Pagaruyuang (Dokpri)
Berkumpul Dihalaman Rumah Gadang Pagaruyuang (Dokpri)
Istano Pagaruyuang dibangun untuk keluarga Kerajaan pagaruyuang kira-kira abad ke 17. Lantainya terdiri dari 3 lantai. Beberapa penjaga lantai pertama juga menawarkan jasa penyewaan pakaian adat untuk berfoto. Jadilah dokumentasi perjalanan wisata yang menyenangkan.

Ragam budaya dan segala bentuk keunikannya, rasanya tak puas mata memandang. Meski sejauh jauh mata memandang namun rumah tempat peraduan terkenang juga, hehe akhirnya lelah menerpa, sehingga jalan menuju pulang akhirnya ditempuh juga. Salam…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun