Mohon tunggu...
Dwi Wijayanti
Dwi Wijayanti Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat di Universitas Gajah Mada

Gizi dalam kesehatan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ancaman Mikroplastik terhadap Kesehatan Manusia: Fakta Tersembunyi dalam Makanan dan Air Kita

25 September 2024   19:08 Diperbarui: 25 September 2024   19:12 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Permasalahan mikroplastik ini telah menjadi perhatian global dalam beberapa tahun terakhir. Terutama karena keberadaannya yang tidak terlihat namun dapat menimbulkan dampak yang besar terhadap kesehatan manusia. Mikroplastik adalah potongan-potongan plastik yang berukuran sangat kecil yaitu kurang dari 5 milimeter (Lusher, Hollman, & Jeremy, 2017). Mikroplastik berasal dari berbagai sumber, seperti produk kecantikan, pakaian sintetis hingga botol plastik yang terurai. Meskipun mikroplastik ini memiliki ukuran yang sangat kecil, namun memiliki dampak kesehatan manusia yang tidak bisa diabaikan.

Bagaimana Mikroplastik Masuk ke Tubuh Manusia?

Salah satu cara mikroplastik masuk ke tubuh manusia adalah melalui makanan dan air. Penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik sering ditemukan dalam berbagai produk makanan, terutama makanan yang berasal dari perairan seperti ikan dan kerang (Sandra & Radityaningrum, 2021)(Ayu, Azizah, Sulistyorini, & Rizaldi, 2023). Hal ini terjadi karena hewan laut secara tidak sengaja menelan partikel plastik yang berada di lautan/prerairan. Selain itu, air minum juga sering terkontaminasi oleh mikroplastik, baik air keran maupun air kemasan. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa sebagian besar air minum di dunia telah tercemar oleh partikel plastik ini (Faujiah & Wahyuni, 2022) (Supit, Tompodung, & Kumaat, 2022).

Sumber: Mikroplastik Masuk Tubuh Manusia Bahayakah? Ini Jawabannya (Dahwilani DM, 2018)
Sumber: Mikroplastik Masuk Tubuh Manusia Bahayakah? Ini Jawabannya (Dahwilani DM, 2018)

Mikroplastik juga bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui udara (Pradana, 2023) (Supit, Tompodung, & Kumaat, 2022). Partikel-partikel ini sangat ringan dan mudah terbawa oleh angin, sehingga dapat terhirup oleh manusia tanpa disadari. Dengan demikian, tubuh kita dapat terpapar mikroplastik dari berbagi sumber, seperti melalui makanan, minuman, dan udara yang kita hirup setiap hari.

Apa Dampak Mikroplastik bagi Kesehatan Manusia?

Para peneliti telah menemukan beberapa potensi ancaman mikroplastik bagi kesehatan manusia. Salah satunya adalah kemampuan mikroplastik dalam menyerap zat-zat kimia beracun dari lingkungan sekitarnya. Ketika plastik ini masuk ke dalam tubuh, mereka dapat melepaskan zat-zat beracun tersebut dan menyebabkan kerusakan pada organ-organ tubuh kita. Mikroplastik dapat memicu peradangan, penyumbatan saluran usus, gangguan sistem kekebalan tubuh, serta masalah hormonal. Dalam jangka Panjang, mikroplastik ini dapat meningkatkan resiko penyakit kronis, termasuk kanker. Meskipun penelitian terhadap mikroplastik lebih lanjut masih diperlukan, risiko kesehatan yang diakibatkan mikroplastik ini tidak boleh dianggap remeh (Ayu, Azizah, Sulistyorini, & Rizaldi, 2023) (Faujiah & Wahyuni, 2022).

Apa yang bisa kita lakukan?

Mengurangi paparan mikroplastik memang tidak mudah, mengingat luasnya penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari. Namun, ada beberapa langkah sederhana yang bisa kita ambil untuk mengurangi risiko terpapar mikroplastik. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi ancaman mikroplastik pada kesehatan manusia:

  • Mengurangi penggunaan sampah plastik: Cara utama untuk mengurangi mikroplastik adalah dengan mengurangi penggunaan plastik. Hal ini dapat dilakukan dengan memilih produk yang menggunakan bahan alami (biodegradable), menggunakan wadah makanan dan minuman yang dapat dicuci dan digunakan kembali, serta menggunakan tas belanja yang terbuat dari kain atau bahan lain selain plastik yang dapat digunakan berulang kali.
  • Mengurangi penggunaan kosmetik yang mengandung mikrobeads: Mikrobeads adalah partikel plastik kecil yang digunakan dalam beberapa produk kosmetik. Mengurangi penggunaan kosmetik yang mengandung mikrobeads dengan memilih kosmetik yang menggunakan bahan alami dapat mengurangi jumlah mikroplastik yang masuk ke lingkungan.
  • Memperhatikan konsumsi ikan dan hewan air yang dikonsumsi: Mengkonsumsi ikan dan hewan air lain yang tercemar mikroplastik dapat menjadi sumber masuknya mikroplastik ke dalam tubuh manusia. Memilih sumber makanan yang berasal dari air bersih dapat membantu mengurangi risiko kesehatan akibat mikroplastik.
  • Memilih garam yang aman dikonsumsi: Beberapa jenis garam dapat mengandung mikroplastik. Memilih garam yang telah teruji aman, misalnya garam yang memiliki sertifikat BPOM, dapat mengurangi risiko paparan mikroplastik.
  • Mengurangi polusi udara: Polusi udara dapat mengandung partikel mikroplastik yang bisa terhirup oleh manusia. Salah satu cara untuk mengurangi paparan mikroplastik dari udara adalah dengan menggunakan masker di tempat yang banyak terdapat debu.
  • Menerapkan gaya hidup ramah lingkungan: Kita dapat menerapkan gaya hidup ramah lingkungan untuk dapat membantu mengurangi jumlah mikroplastik yang masuk ke lingkungan seperti menggunakan tas belanja yang dapat dicuci dan digunakan Kembali, menggunakan wadah makanan dan minuman yang dapat dibersikan.

Kesimpulan

Mikroplastik adalah ancaman tersembunyi yang kini menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Meskipun mikroplastik memiliki ukuran yang sangat kecil, dampak yang diakibatkan oleh mikroplastik ini bisa sangat besar. Dengan peningkatan kesadaran terhadap bahaya yang diakibatkan oleh mikroplastik, kita semua perlu mengambil langkah-langkah untuk mengurangi penggunaan plastik dan melindungi diri kita dari dampak buruk yang disebabkan oleh mikroplastik. Pada akhirnya, menjaga lingkungan bebas dari plastik juga berarti menjaga kesehatan kita dan generasi yang akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun