Kebutuhan bahan bakar untuk kendaraan bermotor, khususnya yang bermesin Diesel, semakin meningkat seiring dengan makin banyaknya produksi kendaraan bermesin Diesel. Hal ini menyebabkan kebutuhan minyak solar (biosolar, dexlite, dan pertamina dex) sebagai bahan bakar mesin Diesel juga semakin meningkat. Di tengah ketersediaan minyak bumi yang semakin menipis, bahan bakar alternatif untuk memenuhi kebutuhan bakar bakar untuk kendaraan bermesin Diesel juga semakin mendesak.
Salah satu bahan bakar alternatif untuk mesin Diesel adalah biodiesel. Biodiesel dapat diproduksi dari berbagai macam minyak nabati maupun hewani. Berbagai jenis minyak nabati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan maupun dari berbagai macam lemak hewani dapat diolah menjadi biodiesel dengan mencampurkan methanol dan katalis melalui proses transesterifikasi. Dengan proses tersebut, akan dihasilkan produk utama biodiesel dan produk samping berupa gliserol.
Sebagai Lembaga Pendidikan yang sekaligus Lembaga yang melaksanakan penelitian dalam berbagai bidang, Universitas Negeri Semarang (UNNES, sebagai host) dan Universitas Negeri Padang (UNP, sebagai mitra) menyelenggarakan penelitian kerjasama dalam skema Riset Kolaborasi LPTK Indonesia. Penelitian Kerjasama dengan judul "Produksi Biodiesel dengan Reaktor Transesterifikasi Ganda Berbantuan Ultrasonik, Stabilisasi Produk dengan Proses Emulsifikasi, Serta Uji Kinerja dan Emisi Gas Buang Bahan Bakar Biodiesel pada Mesin Diesel" diketuai oleh Prof. Dr. Ratna Dewi Kusumaningtyas (UNNES) dengan anggota Dr. Dwi Widjanarko (UNNES), Prof. Dr Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti (UNNES), dan Dr. Harumi Veny (Universiti Teknologi Mara, Malaysia). Peneliti Mitra dari UNP terdiri dari Prof. Dr. Hasan Maksum, Wawan Purwanto, Ph.D, dan Rifdarmon, M.Pd,T.
Penelitian ini juga melibatkan beberapa mahasiswa sebagai tim pelaksana lapangan dan terlibat dalam produksi biodiesel. Beberapa di antarnya adalah Riski Deriansyah, Krisma Nandes Al Rafi, dan Indra Wahyu Kurniawan dari Jurusan Teknik Mesin UNNES, serta Amin Solat dan Fauzan Nur dari UNP. Biodiesel dibuat di UNNES dan UNP. Biodiesel yang diproduksi di UNNES diuji karakteristik fisiknya dan diuji operasionalnya pada kendaraan bermesin Diesel untuk melihat torsi dan daya yang dihasilkan oleh mesin Diesel dengan bahan bakar biodiesel yang telah dibuat. Pengujian performa mesin Diesel juga dilakukan di UNP pada mesin Diesel statis untuk melihat torsi, daya, dan beberapa parameter lainnya.
Biodiesel yang dihasilkan dengan proses transesterifikasi berbantuan ultrasonik, secara umum memiliki sifat yang tidak jauh berbeda dengan minyak solar, sehingga mesin Diesel yang digunakan sebagai uji coba lapangan bekerja normal tanpa ada kendala. Jika dilihat dari sisi torsi dan daya yang dihasilkan, tosi dan daya mesin Diesel yang menggunakan bahan bakar biodiesel sedikit lebih rendah dibandingkan dengan torsi dan daya mesin Diesel yang menggunakan bahan bakar solar. Hal ini dapat disebabkan karena nilai kalor biodiesel sedikit lebih rendah dibandingkan dengan nilai kalor minyak solar.
Penelitian kerjasama ini diharapkan dapat terus berlanjut untuk menghasilkan biodiesel dengan kualitas yang semakin baik, sebagai salah satu solusi mengatasi makin menipisnya bahan bakar yang berasal dari minyak bumi. Kami sebagai tim pelaksana mengucapkan terima kasih kepada FORUM LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, ASOSIASI LEMBAGA PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN NEGERI INDONESIA (FORUM LPPM ALPTKNI) yang telah memberikan kesempatan yang baik kepada tim peneliti untuk melaksanakan penelitian Kerjasama ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada LPPM UNNES dan UNP yang telah memfasilitasi penelitian Kerjasama ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua tim teknis dan pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas bantuan dan kerjasama baiknya sehingga penelitian ini dapat terlaksana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H