Mohon tunggu...
Dwi Wahyu Puspita Sari
Dwi Wahyu Puspita Sari Mohon Tunggu... -

Dwi Wahyu Puspita Sari\r\nSeorang Mahasiswi Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pemakan Uang Rakyat Tak Peduli Nasib Rakyat

17 Maret 2014   13:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:51 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dapat dikatakan bahwa Indonesia merupakan negara terkorup. Banyak koruptor-koruptor kompeten di negara Indonesia yang sukses menjalankan aksinya. Sifat yang materialistis dan kebiasaan hidup konsumtif yang hedonis membuat pelaku koruptor selalu berkeinginan untuk beraksi. Mereka tak berpikir panjang atas akibat dari tindakan yang dilakukannya, baik untuk dirinya maupun rakyat Indonesia.Dengan segala akal dan taktiknya mereka selalu berusaha memanipulasi keuangan yangberputar dalam roda pemerintahan. Mereka tak sadar bahwa uang yang mereka ambil adalah uang rakyat.Akibat ulah mereka banyak rakyat yang sengsara dan menderita.

Sebenarnya apa penyebab korupsi? Mengapa seorang koruptor tidak takut untuk berkorupsi? Bagi seorang koruptor mungkin ia selalu merasa kurang puas dengan apa yang ia dapatkan termasuk dari segi pemasukan per bulan. Gaya hidup mereka terlalu tinggi, mereka ingin hidup berkelimangan harta kekayaan tanpa harus berusaha keras. Mereka ingin kaya secara instan. Sifat ini muncul seiring dengan keimanan mereka yang kurang kuat sehingga nafsu ketamakan dan egoisme atau mementingkan diri sendiri muncul. Ini didukung dengan peran yang mereka miliki dalam sistem politik yang tak akan pernah terlihat oleh para rakyat.

Mereka tak mempunyai rasa khawatir dan rasa takut untuk menjadi seorang koruptor di Indonesia, mengapa demikian? Sebab sistem hukum di Indonesia masih belum berjalan secara sempurna. Masih banyak nepotisme dan penyuapan-penyuapan kasus hukum.Termasuk sangsi yang di berikan kepada seorang koruptor terlalu ringan sehingga mereka berani melakukan tindakan korupsi. Ini yang menjadi penyebab mereka tak pernah mengurungkan niatnya menjadi seorang koruptor.Walaupun ada lembaga pemberantasan korupsi namun korupsi sulit untuk diungkap keberadaanya. Korupsi sudah terlanjur menjadi sistem adat tersendiri dikalangan para koruptor. Sehingga korupsi dapat dikatakan muncul akibat dari sistem yang kurang sehat.

Lantas bagaimana dengan nasib rakyat? Dengan korupsi yang semakin merajalela maka rakyat akan semakin sengsara, hidup mereka akan semakin tercekik karena himpitan ekonomi. Sebab banyak hal yang dapat terjadi akibat banyak dana yang dikorupsi oleh koruptor, antara lainkenaikan harga-harga barang akibat anggaran APBN yang dikorupsi, bertambahnya rakyat miskin dikarenakan uang tunjangan bagi rakyat miskin yang seharusnya disalurkan dikorupsi, mahalnya biaya yang harus rakyat keluarkan untuk mendapatkan layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan yang seharusnya bersubsidi, kesenjangan pendapatan semakin tinggi, banyaknya rakyat yang di PHK akibat perusahaan kecil tempat mereka kerja gulung tikar akibat dana investasinya dikorupsi. Dan masih banyak lagi dampak negatif yang dirasakan rakyat akibat korupsi yang dilakukan koruptor-koruptor handal.

Oleh karenanya, sudah saatnya rakyat Indonesia, menjadikan korupsi sebagai musuh bersama dan mendesak para pemangku kebijakan untuk mengambil tindakan – tindakan tegas dan konkret dalam memberantas korupsi. Hukum dan keadilan perlu segera di tegakkan, sangsi pidana dipertegas agar koruptor jera untuk korupsi. Rakyat Indonesia juga perlu menerapkan sanksi sosial kepada para pelaku yang telah terbukti melakukan korupsi.Karena perbuatan seorang koruptor dapat menyengsarakan ratusan ribu rakyat Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun