Mohon tunggu...
dwivandari oka
dwivandari oka Mohon Tunggu... -

seorang manusia yang bergerak untuk terus mencari sampai ku tiba di tempat Nya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujanku

17 September 2010   10:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:10 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

repost dari notes FB ku sendiri..

Hujan turun..
Setetes demi setetes dan membasahi tubuh ku..
Kibasan angin tak dapat hentikanku.
Aku bergerak dan terus berputar..
Mataku mengikuti tetesan hujan itu.
Kunikmati setiap sentuhannya.
Dingin.
Namun tetap menenangkan.
Hujan teruslah siram bumi ku..
Agar panas nya bumi tak lagi kurasa.
Agar api yang menyapu hutanku tak lagi menyala.
Dan agar manusia mu yang berpikiran sempit dan tak mau mengalah bisa merasakan kedamaian dalam tetesanmu.
Kan kutunggu kedatanganmu.
Wahai hujan.
Sang tetesan kehidupan.

Hujan+pisang goreng=inspirasi
16september2010
Indonesia Jaya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun