Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) telah lama berperan aktif dalam mengembangkan jamu salah satunya adalah love jamu. Love jamu adalah jamu yang dikembangkan sebagai minuman yang lebih modern dan disukai banyak generasi muda. Jamu juga bisa digunakan sebagai obat alternatif tradisional karena terbuat dari bahan-bahan herbal seperti kunyit, temulawak, jahe, dan daun-daunan, jamu menawarkan berbagai manfaat kesehatan tanpa banyak efek samping yang sering ditemukan pada obat sintetis. Jamu semakin mendapat perhatian karena kandungan senyawa aktifnya yang memiliki potensi untuk mendukung kesehatan tubuh dan mencegah berbagai penyakit.
 Farmasi sebagai ilmu yang berfokus pada pengembangan obat telah mulai mengintegrasikan jamu dalam penelitian ilmiahnya. Banyak studi menunjukkan bahwa bahan-bahan dalam jamu memiliki khasiat farmakologis, seperti antiradang, antimikroba, dan imunostimulan. Misalnya, temulawak telah terbukti mendukung kesehatan hati, sementara jahe dikenal karena sifatnya yang dapat meredakan nyeri dan mual. Penelitian ini membantu memperkuat dasar ilmiah jamu sehingga bisa diterima secara luas di dunia medis.
Selain itu, inovasi di bidang farmasi memungkinkan jamu diolah menjadi produk yang lebih praktis dan higienis. Bentuk-bentuk seperti kapsul, tablet, atau serbuk instan kini tersedia, sehingga masyarakat tidak perlu lagi membuat jamu secara manual. Proses ini juga memastikan dosis yang lebih terukur dan konsisten, yang penting untuk efektivitas pengobatan. Dengan pendekatan ini, jamu mampu bersaing dengan obat-obatan modern tanpa kehilangan identitas tradisionalnya.
Namun, meskipun jamu menawarkan banyak manfaat, penggunaannya tetap memerlukan kehati-hatian. Tidak semua jenis jamu cocok untuk semua kondisi kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki penyakit tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain. Konsultasi dengan apoteker atau dokter diperlukan untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan. Selain itu, regulasi dari pemerintah dan pengawasan kualitas oleh industri farmasi menjadi penting untuk menjamin keamanan dan efektivitas produk jamu yang beredar di pasaran.
Dengan dukungan ilmu farmasi modern, jamu memiliki potensi besar untuk menjadi solusi kesehatan yang alami dan terjangkau. Perpaduan antara penelitian ilmiah, inovasi teknologi, dan pelestarian tradisi menjadikan jamu tidak hanya relevan sebagai alternatif obat, tetapi juga sebagai bagian dari upaya pengembangan kesehatan global. Jamu adalah bukti bahwa kearifan lokal dapat berjalan seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H