Mohon tunggu...
Dwi Umul Hasanah
Dwi Umul Hasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

I am Dwi Umul Hasanah, currently a Sociology Education Student of State University of Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Anthony Giddens dan Strukturasi

7 November 2022   11:19 Diperbarui: 7 November 2022   11:22 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Anthony Giddens  Lahir di London Utara 18 Januari 1938. Ia diangkat menjadi dosen univ. Leicester pada tahun 1961 dan pada tahun 1969 menjadi dosen di Universitas Cambridge. Giddens menjadi pendiri Polity Press juga penasihat Tony Blair. Karya dan tulisan dari Giddens Mengkombinasikan antara pemikiran klasik dan juga dengan kepekaan terhadap isu dari sosial kontemporer. Salah satu karyanya yaitu Buku "The Third Way" membuat Giddens semakin dikenal banyak orang.

Kritik Giddens terhadap Marx

Menurut Giddens, Marx memiliki pemikiran yang keliru terhadap asimilasi industrialisme dan juga kapitalisme, dan juga tentang percaya bahwa transendensi dari masyarakat kapitalis akan berdampak pada perubahan mendasar di dalam kondisi organisasi ataupun teknis masyarakat yang mengandalkan massa buruh yang juga dikendalikan oleh partai. Marx juga keliru dalam mengartikan kapitalisme dan industrialisme. Menurut giddens marx dalam menjelaskan kelas, kekuatan dan dominasi terdapat kekurangan.

Dialektika Pemikiran Giddens

Tentang Dualisme dengan  Dualitas. Selama ini pemikiran ilmu sosial hanya terpaku dalam dualisme. Interaksionisme simbolik vs fungsionalisme dan juga Teori interpretatif vs teori tindakan. Menurut giddens kubu dibagi menjadi dua yaitu kubu yang dapat  menjaga keutuhan dari agensi, Giddens menyimpulkan jika perilaku seseorang yang punya kekuatan di dalam segala hal, tanpa adanya sebuah interupsi kekuatan dari struktur. Dan juga kubu yang dapat  menempatkan struktur digunakan sebagai pemegang yang lebih Dominan dan lebih andil dari pada  agensi. Bagi kubu struktur, manusia sebagai pemain di dalam aturan yg dibuat oleh struktur itu sendiri.

Teori strukturasi (Agensi vs Struktur)

Giddens menjelaskan bahwa Agen berarti Pelaku atau aktor yg merujuk pada orang atau individu yang memliki ciri dimana kemampuan refleksif dan akuntabilitas pelaku  Memiliki stock of knowledge untuk memproduksi dan juga mereproduksi tindakan mereka. Sementara untuk struktur adalah Aturan yang terbentuk dari sebuah praktik sosial dimana sekaligus sebagai pembentuk kejadian ulang dari praktik sosial .Struktur dapat membatasi aturan dan juga sumber daya. Dissini Proses dari "menstruktur"bersifat prosesual dan juga dinamis dimana agensi juga struktur tidak bebas satu sama lain.

Analitisinya harus bertumpu pada proses pembangunan sosial dan juga interaksi diantara manusia. Dimana strukturisasi merelasi ruang dan waktu karena adanya dualitas. Pelaku dan struktur bukan hanya dualisme tetapi dualitas yang dimana struktur sosial mengatur manusia dan tindakan manusia mengatur struktur. Struktur dapat mengatasi ruang dan waktu dan dapat berlaku di berbagai situasi yang sedang terjadi (sifatnya memberdayakan) dan dijadikan sebagai sarana. Ruang juga waktu penting dalam strukturisasi. Ada 3 gugus struktur yaitu signifikasi, Dominasi dan juga legimasi. Signifikasi (S) adalah sebuah pengungkapan, Dominasi (D) ekonomi ataupun politik dan Legitimasi (L) suatu pembenaran.

Agen dan Pelaku

Ada 3 dimensi pelaku internal atau psikonalasis yaitu :Motivasi tak sadar, kesadaran praktis, Kesadaran diskursif. Sistem sosial dapat dilihat sebagai media ataupun suatu hasil dari tindakan pelaku; sistem sosial secara berulang akan  mengorganisir kebiasaan dari aktor.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun