Dia tahu jelas apa yang dirasakan penderita. Na-ri terus mendampingi Hwa-shin sepanjang perawatannya. Lambat laun, Hwa-shin mulai bisa merasakan perhatian dan sayang Na-ri padanya.Â
Tapi yang namanya Hwa-shin, kaya'nya dosa kalo dia gak songong hahaha Tetap aja Hwa-shin masih suka bicara kasar ke Na-ri, walaupun sebenarnya dia membutuhkan Na-ri.Â
Sampai kemudian sahabat Hwa-shin, Ko Jung-won (Ko Gyung-po), ternyata menyukai Na-ri. Mulailah hati Hwa-shin terusik. Dan makin galau lagi karena Na-ri pun ternyata membalas perasaan Jung-won.Â
Rasa hati gak terima, "Kan tiga tahun ngecengin gw?? Ketika gw mulai suka, apa kabar kok dia malah suka sama orang lain?? Sabahat gw pulak!", kira-kira begitu pikiran Hwa-sin. Biasalah, pria songong takut kehilangan fans.. hihi
Walau pedih, Hwa-shin tetap berusaha sportif. Walau hati merana terbakar cemburu, tapi dia juga tidak mau merusak hubungan Na-ri dengan Jung-won.Â
Hwa-shin berusaha menjauhi Na-ri, namun ternyata perasaannya pada Na-ri malah semakin dalam. Sampai akhirnya perasaan ini diketahui oleh Na-ri. Pasti bikin bingung dong ya... "Tiga tahun gw kejar-kejar, lo gerak juga nggak, yang ada malah bengis. Giliran gw jadian sama sahabat lo, tiba-tiba lo cinta ma gw?? Situ sehat???", demikian monolog Na-ri versi penulis hahaha
Namun ternyata perasaan tiga tahun itu tidak serta merta hilang. Na-ri tidak pasti dan mulai galau dengan perasaannya sendiri, antara Hwa-shin yang judes-tapi-Na-ri-pernah-dan-masih-suka atau Jung-won yang ganteng-lembut-baik-hati-Na-ri-suka-juga. Lalu bagaimana akhir kisah trio galau ini?Â
Kalau kamu romance junkie, seperti halnya penulis, maka drama korea Jealousy Incarnate, atau judul lainnya Don't Dare to Dream, ini benar-benar bikin bahagia.Â
Akting Cho Jung-seok memerankan pria sombong tapi galau tapi gengsi tapi cinta ini sungguh bikin mabuk. Kasmaran! Penulis pun ikutan galau. Terserang "second lead syndrome", dan bukan sekali, tapi dua kali! Hikss
Chemistry antara Na-ri dan Hwa-shin merasuk sampai ke hati. Ketika mereka saling memandang. Ketika Hwa-shin sok gaya padahal menahan rasa. Ketika Na-ri dan Hwa-shin merasa nyaman saat mereka bersama. Setiap gerakan, mulai sorot mata, gerakan alis, tarikan senyum di bibir, semua seperti meneriakkan cinta.Â