Pembelajaran matematika tidak dapat dipisahkan dari proses literasi numerasi. Oleh karena itu, kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, menginterpretasikan hasil merupakan faktor yang memicu terselenggaranya pembelajaran aktif dan efektif. Kemampuan literasi numerasi dapat dikembangkan dengan menghadirkan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Siswa dituntut untuk mengembangkan konsep sesuai dengan pemahamannya agar terjadi proses berpikir kritis. Literasi numerik bersifat kontekstual, komunikatif, eksploratif dan merangsang siswa berpikir kritis.Â
Kemampuan literasi dapat memicu siswa untuk eksplorasi ide-ide kreatif dalam pemecahan masalah matematis. Matematika memiliki kegunaan serta fungsi tersendiri untuk menunjang aktivitas manusia. Fungsi matematika adalah mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui materi pengukuran dan geometri, aljabar dan trigonometri, matematika juga berfungsi mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan bahasa melalui model matematika yang dapat berupa kalimat dan persamaan matematika, diagram, grafik, atau tabel.Â
Siswa Sekolah Dasar (SD) kerap kali dihadapkan dengan permasalahan di suatu pembelajaran. Masalah tersebut salah satunya pada pembelajaran matematika. Masalah yang menimpa siswa dalam pembelajaran matematika disebut masalah matematis. Penyebab maraknya masalah matematis tersebut karena guru kekurangan sumber belajar dan hanya mengandalkan soal-soal yang diadopsi dari suatu literatur yang terbatas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H