Mohon tunggu...
dwita setyowati
dwita setyowati Mohon Tunggu... Lainnya - 121811433090

Gulajawa04.id

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perkembangan Ekonomi Global dalam Film "Treasure Seekers The Silk Road"

8 Maret 2021   11:55 Diperbarui: 8 Maret 2021   12:23 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta: Kawasan yang dilalui jalur sutra baru(Foto : srenshoot pribadi)

Setelah 5 hari menempuh perjalanan di Taklamakan akhirnya Sven menemukan tanda-tanda  kota yang ditinggalkan. Dia berhenti dan mencari bukti pendukung  yang tidak bisa disangkal bahwa dia telah menemukan Tallulah sebuah kota yang hilang dari jalur sutra. Tidak ada penjelajahan sampai sekarang mengenai keberadaan kota kuno ini. Di sana Sven terpesona akan dibangunkan untuk kehidupan baru sebuah kota yang telah tertidur selama seribu tahun. 

Penemuan itu hanyalah permulaan untuk memulai senuah ras arkeolog terbesar abad ke 20. Kontribusi utama dari Sven untuk jalur sutra adalah dimulai perlombaan untuk menemukan semua situs jalan sutra. Sven menggunakan peta terkanal arkeologi seperti Aurel Stein dan Paul Pourier untuk berlari mati-matian menemukan kota-kota yang hilang di jalan sutra. Bagi orang-orang Eropa ini lebih dari sekedar perlombaan untuk kesenangan. 

Penemuan itu adalah perjuangan untuk menyesuaikan sejarah suatu daerah yang harus mereka kendalikan di masa depan. Jalan sutra yang ideal terlupakan itu sekali lagi menjadi perhatian dunia selama 10 tahu ke depan yang di gerakkan sendirian ini. Manusia keluar untuk memetakan perbatasan akhir bumi, dia melakukan perjalanan lebih dari sepertiga dari keliling dunia memetakan area dua kali luas negra-negara bersatu.

Dia adalah orang pertama yang menjelajah gunung Himalaya yang perkasa dan membujuk orang pertama untuk melacak sumber sungai indus. Setelah meyelesaikan penjelajahannya Sven Hadean pulang dan disambut seperti penjelajah yang ia lihat waktu berumur 15 tahun yang lalu. Impian tercapi untuk mendapat ketenaran. Namun impian tersebut akan sirna akibat adanya geopolitik yang menyebabkan nama Sven Hadean di asingkan dari masyarakat Eropa karena adanya perang dunia I.

Dari kedua penjelajah jalur sutra tersebut memberikan gambaran bagaimana keadaan ekonomi yang terjadi di jalur sutra dan memberikan petunjuk bahwa jalur sutra bukanlah bualan belaka namun benar-benar ada berdasarkan temuan sven Hadean. 

Menurut Fransiskus Danang Radityo, dalam Jurnal Asia Pacific Studies Volume 3 Number 1 /97 January -- June 2019 dengan judul GEOPOLITIK TIONGKOK DI KAWASAN ASIA TENGGARA: JALUR PERDAGANGAN (OBOR), Jalur sutra adalah jalur perdagangan lama sedangkan jalur perdagangan baru adalah seperti pada peta di atas. Jalur sutra lama telah hilang akibat penutupan yang dilakukan oleh kekaisaran otoman. Jalur sutra baru tersebut tidak hanya membuka jalur darat melainkan jalur laut. Hal ini yang akan memberikan kontribusi terhadap ramainya jalur perdagangan maritim di nusantara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun