Mohon tunggu...
Dwita HumairohRupansa
Dwita HumairohRupansa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang, di halaman saya. Semoga kalian menyukai tulisan saya

Saya wanita berumur 20 tahun, saat ini saya sedang menempuh pendidikan S1 di Universitas Nasional.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ditutupnya Citayam Fashion Week

5 Agustus 2022   22:30 Diperbarui: 5 Agustus 2022   22:40 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Citayam Fashion Week (CFW) sedang menjadi perbincangan hangat di Indonesia beberapa bulan terakhir ini, CFW pertama kali dikenalkan oleh anak-anak remaja yang berasal dari Citayam, Bojong Gede, dan Depok yang pada saat itu datang ke Sudirman untuk menghabiskan waktu senggang mereka. kemudian, munculah para konten kreator membuatkan mereka sebuah konten karena remaja-remaja tersebut mengenakan pakaian yang unik-unik yang sedang trend. Dan kebanyakan outfit yang mereka kenakan berasal dari brand ternama Indonesia yang membuat mereka mempunyai ciri khas tersendiri. hal yang membuat saya kagum adalah tingginya rasa percaya diri mereka menggunakan pakaian tersebut dan acuh kepada komentar-komentar negatif tentang mereka.

Fenomena ini kemudian menarik perhatian masyarakat luas untuk datang ke Sudirman menyaksikan CFW secara langsung, beberapa influencer, selebgram hingga artis ternama ikut berlenggak lenggok di zebra cross layaknya seperti di red carpet. Tidak mau kalah, beberapa petinggi negara seperti Ridwan Kamil dan Anies Baswedan juga ikut memeriahkan Citayem Fashion Week tersebut. Banyak pro dan kontra yang muncul karena hadirnya Citayem Fashion Week ini, aktivitas anak muda yang terlihat berekspresi di ruang publik justru menimbulkan masalah baru dari kemacetan lalu lintas hingga parkir liar yang meluas.

Polisi juga mengatakan, keramaian Pekan Fashion Citayam perlu dijaga ketertibannya. Banyaknya isu tersebut membuat Pemprov DKI Jakarta berencana menggelar kegiatan Citayam Fashion Week di Dukuh Atas. Pemprov DKI sedang memikirkan bagaimana Citayam Fashion Week bisa berlangsung pada "hari bebas mobil". Fenomena Citayam Fashion Week merupakan sinyal kebutuhan masyarakat akan ruang publik. Pengamat perencanaan percaya bahwa pemerintah harus memberi warga lebih banyak ruang untuk mengekspresikan diri. Pemerintah daerah dipandang perlu memberikan bimbingan dan dukungan selama Citayam Fashion Week agar kebebasan berekspresi dan kreativitas yang muncul dapat selalu dijalankan dengan tertib.

Dan pada akhirnya pemprov DKI Jakarta mengambil langkah tegas. Akhir pekan lalu, Polres Metro Jakarta Pusat menutup sementara venue Citayam Fashion Week di kawasan stasiun Sudirman, Dukuh Atas. Polisi meyakini operasi CFW ini menjadi penyebab utama kemacetan di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. Kapolres Metro Jakarta  Kombes Komarudin mengatakan penutupan sementara kawasan zebra cross yang sering digunakan sebagai catwalk  model CFW di Jalan Tanjung Karang itu diharapkan dapat mengganggu situasi kemacetan yang berkepanjangan. Tidak hanya dipicu oleh peragaan busana, masyarakat umum pembuat konten di media sosial, juga membanjiri dan menambah kekacauan. Pemprov DKI juga menghimbau agar para pengunjung yang akan berkegiatan di daerah Sudirman, Dukuh atas agar tetap memakai masker dan tidak disarankan untuk melepas masker di kerumunan. Diharapkan juga para pengunjung agar membuang sampah pada tempatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun