KKN Desa Penari berawal dari sebuah thread twitter milik akun @SimpleMan yang sangat viral pada saat itu, setelah menjadi viral kemudian cerita tersebut dikembangkan menjadi film dengan judul yang sama dan disutradarai oleh Awi Suryadi dan diproduksi oleh MD Pictures. film KKN Desa Penari ini mengisahkam tentang sekelompok mahasiswa yang ingin menyelesaikan suatu mata kuliah yang harus mereka lakukan dengan mengunjungi dan mengunjungi daerah-daerah yang membutuhkan bantuan dan mengimplementasikan ilmu yang telah mereka peroleh sambil duduk di bangku mahasiswa. profesi yang mereka kuasai.Â
Keenam mahasiswa itu adalah Bima yang diperankan oleh Achmad Megantara, Nur yang diperankan Tissa Biani, Ayu diperankan oleh Aghniny Haque, Widya diperankan oleh Adinda Thomas, Anton diperankan oleh Calvin Jeremy dan Wahyu diperankan oleh Fajar Nugra. Tragedi ini berawal saat Bima jatuh cinta kepada Widya, dalam film ini Bima diceritakan menggunakan ilmu hitam untuk memikat hati Widya.Â
Lebih parahnya, Bima melakukan perjanjian dengan jin. Jin tersebut adalah badarawuhi, ia adalah sosok jin penari yang penuh dengan tipu daya. Ditambah lagi dengan Ayu yang juga menyukai Bima, Kesalahan fatal Bima dan Ayu adalah mereka terbawa hawa nafsu melakukan hubungan layaknya suami istri di dalam sinden atau kamar mandi penari di tapak tilas. Perbuatan tak senonoh itulah yang membuat roh Bima dan Ayu terjebak di alam gaib ditahan Badarawuhi akibat perjanjian yang tidak diketahui sampai kapan berakhir.
Film ini sempat diundur selama 2 tahun karena saat itu terjadi pembatasan sosial skala besar (PSBB), akhirnya film ini tayang di bioskop pada tanggal 30 April 2022. Karena animo masyarakat yang begitu tinggi, film ini tembus 11 juta penonton dalam waktu 9 hari penayangan dengan keuntungan Rp 417 miliar. Film ini tidak hanya menyajikan kisah mistis yang ada pada suatu daerah, tetapi kisah ini mempunyai pesan moral tersendiri di setiap scene filmnya.
Yang menarik dari film ini yakni, berasal dari kisah nyata sekelompok mahasiswa yang tidak ingin disebutkan namanya. Segala informasi yang sebenarnya dirahasiakan oleh Awi Suryadi dan production house MD Picture demi menjaga keaslian cerita. Menurut saya yang menarik dari film ini, alur cerita nya yang bagus sangat yang membawa penonton masuk ke dalam cerita. Ditambah dengan dialog yang ditulis rapi dan sangat cocok dimainkan oleh para pemeran dalam film ini. Pengambilan gambar dan sinematografi di film ini cukup menarik dan memanjakan mata paraa penonton dengan pemandangan alam nya. Untuk penampilan hantu dalam film ini tidak terlalu seram, di sepanjang film pun saya sangat menikmati tanpa menutup mata. Dengan dukungan penataan suara dalam film ini yang menambah kengerian dan ketakutan.
Pesan yang terkandung dalam film ini adalah dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. Yang berarti, dimanapun kita berada harus mengikuti adat istiadat serta norma-norma yang berlaku pada daerah yang kita datangi. Sikap dan perkataan harus dijaga ketika kita berada di suatu tempat atau daerah yang baru saja kita kunjungi. Jangan melakukan sesuatu yang aneh atau melanggar aturan yang dikomunikasikan oleh orang tua kita, ketika sesuatu yang buruk terjadi, kita merasa menyesal dan bersalah atas apa yang kita lakukan.Â
Film ini juga mengajarkan kita, ketika mencintai seseorang tidak bisa dipaksakan. Ibarat cinta di tolak dukun bertindak, Bima melakukan perjanjian dengan jin untuk mendapatkan Widya. Padahal sejatinya, cinta tak boleh dipaksakan. Jadi pakailah akal sehat saat mencintai seseorang agar tidak berlebihan dan tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H